Pemkab Bantul melatih SDM kelurahan budaya pengelolaan desa wisata

id Pelatihan desa wisata ,Sadar wisata dan Sapta Pesona ,Pemkab Bantul

Pemkab Bantul melatih SDM kelurahan budaya pengelolaan desa wisata

Pelatihan pengelolaan desa wisata dan Sosialisasi Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona oleh Dinas Pariwisata Bantul terhadap sumberdaya manusia kelurahan budaya di Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (7/10/2022) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pengelolaan desa wisata kepada sumber daya manusia (SDM) perwakilan kelurahan budaya dan kelurahan rintisan budaya di wilayah itu.

"Jadi sebelum melangkah lebih jauh, yang harus kita persiapkan itu kan sumber daya manusianya agar pembangunan infrastruktur pariwisata siap dikelola dengan SDM yang baik," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih seusai membuka pelatihan pengelolaan desa wisata di Bantul, Jumat.

Diklat pengelolaan desa wisata serta sosialisasi Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul selama sepekan ke depan itu menghadirkan peserta sekitar 40 orang perwakilan dari 10 kelurahan budaya dan kelurahan rintisan budaya di Bantul.

Dia mengatakan, dengan kegiatan tersebut diharapkan  infrastruktur pariwisata tidak sampai mangkrak gara-gara SDM tidak siap, tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk mengelola objek wisata di wilayahnya.

"Diklat atau pelatihan pengelolaan desa wisata yang merupakan kelanjutan dari pengembangan desa budaya ini perlu terus diselenggarakan untuk membuka 'mindset' baru  pengelola desa wisata maupun pokdarwis (kelompok sadar wisata)," katanya.

Bupati mengatakan, sektor pariwisata yang dikembangkan Pemkab Bantul harus pariwisata berbasis budaya, supaya nyambung dengan pembangunan kebudayaan yang tidak lepas dari pembangunan kepariwisataan.

"Atau sebaliknya, pembangunan kepariwisataan itu tidak boleh terlepas dari pembangunan kebudayaan yang sudah kita lakukan, karena kan targetnya menjadi desa budaya, karena DIY ini merupakan kawasan kebudayaan atau taman budaya yang besar di Indonesia," katanya.

Namun demikian, kata Bupati, penyiapan SDM pengelola wisata berbasis budaya ini adalah segalanya, karena apa arti keindahan alam, apa arti daerah atau desa-desa di Bantul yang menarik, sejuk, asri kalau tidak dikelola oleh SDM yang unggul.

"Maka SDM harus memahami secara baik bagaimana pariwisata itu mesti dikembangkan, maka ada Gerakan Sadar Wisata, Gerakan Sapta Pesona," katanya.

Bupati Bantul juga mengatakan, bahwa keindahan alam memang menjadi modal dasar untuk pengembangan sektor wisata, namun bukan menjadi satu satunya, tanpa ada dasar wisata dan Sapta Pesona yang dilaksanakan masyarakat SDM pengelola.

"Betapa banyak keindahan alam yang tidak menarik hanya karena sapta pesonanya tidak dipenuhi, indah tapi wisatawan tidak aman, indah tapi kotor, indah tapi tidak nyaman, maka pelaku pengelolaan desa wisata ini mesti dibekali dengan gerakan sadar wisata dan sapta pesona seperti ini," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024