Kulon Progo tetapkan RSUD Wates sebagai rujukan gagal ginjal

id Gagal ginjal akut ,Dinkes Kulon Progo ,Kulon Progo ,Polres Kulon Progo

Kulon Progo tetapkan RSUD Wates sebagai rujukan gagal ginjal

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Wates sebagai pusat rujukan penanganan gagal ginjal akut pada anak supaya dapat ditangani dan mengantisipasi adanya peningkatan kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Kamis, mengatakan saat ini ada satu kasus gagal ginjal akut pada anak di Kabupaten Kulon Progo.

"Untuk itu, kami menyiapkan fasilitas layanan kesehatan sesuai standar untuk antisipasi apabila terjadi kenaikan kasus meliputi sarana dan prasarana, sumber daya manusia terlatih, alur sistem layanan, mekanisme rujukan. Kemudian, rumah sakit rujukan gagal ginjal akut adalah RSUD Wates," kata Sri Budi Utami.

Baca juga: RSUP Dr Sardjito belum membutuhkan Fomepizole untuk merawat dua pasien

Ia mengimbau kepada masyarakat yang pertama tetap tenang, kedua ikuti anjuran dari puskesmas dan Dinas Kesehatan, dan yang ketiga orang tua tetap memonitor anaknya yang sakit.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, meningkatkan kewaspadaan dan jangan mudah terpengaruh oleh informasi-informasi yang kurang bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Sri Budi Utami mengatakan Dinkes Kulon Progo secara masif memberikan edukasi kepada masyarakat secara masif dan berulang tentang pemahaman kasus gagal ginjal akut, penyebab, gejala, apa yang harus dilakukan bila ada putranya yang sakit.

Selanjutnya, Dinkes menginstruksikan kepada seluruh apotek dan toko obat untuk sementara tidak menjual obat-obat dalam bentuk sirup atau cairan.

"Kami menginstruksikan kepada seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara waktu tidak meresepkan atau memberikan obat dalam bentuk sirup atau cairan dulu," katanya.

Lebih lanjut, Sri Budi Utami mengatakan Dinkes meningkatkan perhatian dan kewaspadaan kepada kelompok-kelompok rentan, diantaranya PAUD, Posyandu, kelompok bermain. Hal ini mengingat kejadian kasus tertinggi di usia balita.

"Kami juga meningkatkan sinergitas dari semua pihak. Pemkab, TNI, POLRI, lembaga pendidikan, pihak swasta, organisasi sosial masyarakat serta seluruh komponen masyarakat lainnya," kata dia.

Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini mengatakan pihak siap melakukan pendampingan dan sosialisasi soal mengantisipasi kasus gagal ginjal akut pada anak.

Menurut dia, sosialisasi soal gagal ginjal akut pada anak sangat mendesak sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

"Kami dari jajaran Polres Kulon Progo siap melakukan pendampingan. Kami akan melakukan sosialisasi dengan tujuan tidak ada kasus baru," kata Muharomah.

Baca juga: Dinkes Gunungkidul siaga antisipasi gangguan ginjal akut pada anak