DPRD Kulon Progo dukung program padat karya buka daerah terisolasi

id Padat karya ,DPRD Kulon Progo ,Kulon Progo

DPRD Kulon Progo dukung program padat karya buka daerah terisolasi

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati mendukung program karya karena melestarikan budaya gotong royong hingga mampu membuka wilayah-wilayah yang terisolasi karena kondisi geografis.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Rabu, mengatakan padat karya ini lahir dari kearifan lokal, budaya gotong royong, dan pemberdayaan.

Pada masa pandemi COVID-19, program padat karya semakin tepat untuk percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah perdesaan, khusus di wilayah yang terisolir.

"Kita ini budayanya gotong royong, dan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal," kata Akhid.

Baca juga: Disnakertrans Kulon Progo menganggarkan padat karya Rp2,4 miliar

Ia mengatakan minat masyarakat untuk program padat karya ini berbeda-beda. Misalnya di Desa/Kalurahan Karangwuni, padat karya tidak diminati masyarakat karena mereka lebih memilih untuk melaut, bertani.

Hal ini berbeda di Desa Sendangsari dan Wijimulyo, padat karya berjalan baik dan menjadi program utama.

"Program padat karya setiap wilayah tergantung pada minat masyarakat dan tergantung pada karakter geografi," katanya.

Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mengatakan setiap program padat karya ini lebih menyasar wilayah terisolir supaya ada perubahan di masyarakat. Masih banyak padukuhan yang terisolir, khusus di wilayah perbukitan Menoreh.

"Padat karya tidak ada habisnya, tapi anggaran memang terbatas. Padat karya ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat," katanya.

Kelapa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo Nur Wahyudi mengatakan saat ini, program padat karya melalui APBD Perubahan 2022 sudah berjalan sebanyak Rp2,5 miliar untuk 25 titik atau Rp100 juta per titik. Kemudian ada 11 titik atau Rp1,1 miliar yang menggunakan dana insentif daerah.

"Total anggaran padat karya pada APBD Perubahan Rp3,6 miliar," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan padat karya harus memanfaatkan waktu tidak hujan. Program pada karya ini dititik beratkan untuk cor blok dan talud.

"Kami tidak merekomendasikan anggaran padat karya untuk pembangunan drainase. Hal ini mengingat kondisi cuaca yang hujan," katanya.

Nur Wahyudi mengatakan sepanjang 2022 ini, anggaran padat karya cukup banyak. Pada APBD 2022 24 lokasi, dan APBD Perubahan sebanyak 36 lokasi. Anggaran total padat karya dengan APBD sebesar Rp6 miliar.

Kemudian, bantuan keuangan khusus (BKK) sebanyak 25 lokasi dengan anggaran Rp150 juta per lokasi. Total anggaran Rp3,75 miliar.

"Manfaat padat karya ini adalah perluasan lapangan pekerjaan. Artinya memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat yang menganggur atau setengah menganggur, dan keluarga miskin," katanya..

Baca juga: Pemkot Yogyakarta jalankan empat program padat karya tahun 2022