Pemkab Kulon Progo diminta melanjutkan cetak sawah baru

id cetak sawah baru,Kulon Progo,DPRD Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo diminta melanjutkan cetak sawah baru

Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, Lajiyo Yok Mulyono meminta pemerintah kabupaten melanjutkan cetak sawah baru untuk mengantisipasi berkurangnya lahan pertanian akibat tingginya alih fungsi lahan seiring dengan pertumbuhan investasi dan megaproyek di wilayah ini.

Lajiyo Yok Mulyono di Kulon Progo, Rabu, mengatakan keberadaan megaproyek di Kulon Progo menyebabkan alih fungsi lahan persawahan dalam kurun lima tahu lebih dari 350 hektare.

"Pemkab Kulon Progo melalui dinas terkait harus mewaspadai ketahanan pangan dengan adanya alih fungsi lahan ini. Kami berharap pemkab segera melanjutkan cetak sawah baru," kata Lajiyo.

Ia mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo dalam beberapa tahun terakhir ini melakukan cetak sawah baru. Namun cetak sawah baru masih di bawah 100 hektare dari potensi yang tinggi.

Ia mengatakan dalam cetak sawah baru ini juga ada persoalan lain yang harus dipecahkan, yakni ketersediaan air untuk bercocok tanam. Selama ini, lahan cetak sawah belum diikuti pembangunan infrastruktur air.

Selain infrastruktur, cetak sawah baru belum diikuti pola pengairan yang memadai. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bidang Pengairan belum mengoptimalkan intake Kalibawang.

"Lahan cetak sawah baru di Nanggulan banyak yang tidak optimal dalam meningkatkan produksi padi. Untuk itu, kami minta ada pembangunan infrastruktur pengairan mendukung cetak sawah baru," katanya.

Menurut dia, Pemkab Kulon Progo membangun Bendung Tinalah, dan embung-embung kecil yang dapat mensuplai jaringan irigasi Kalibawang supaya debit air bisa optimal.

"Rencana detail teknis (DED) Bendung Tinalah dan embung-embung kecil segera diselesaikan, sehingga dengan dokumen tersebut bisa dimintakan anggaran ke pusat," katanya.

Lajiyo Yok Mulyono juga meminta Dinas Pertanian dan Pangan untuk meningkatkan daya ketahanan pangan Kulon Progo. Perhitungan angka, produksi beras di Kulon Progo surplus, tapi dengan adanya bayangan resesi 2023, ketahanan pangan harus diperkuat.

"Kami minta ada penguatan ketahanan pangan, khususnya beras. Jangan sampai masyarakat kekurangan pangan," harapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan tahun ini, pihaknya telah menyelesaikan cetak baru seluas 50 hektare. Cetak sawah baru tersebut dilaksanakan di Kecamatan/Kapanewon Pengasih, Sentolo dan Samigaluh.

Cetak sawah baru ini masuk masa tanam golongan kedua, yakni November paling lambat Desember masa tanam pertama untuk padi. "Saat ini, lahan cetak sawah baru memasuki masa tanam," katanya.