Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Volume produksi di tingkat penggilingan padi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami penurunan, yang salah satunya akibat intensitas hujan yang tinggi.
"Karena cuaca tidak menentu, kadang panas dan kadang hujan, berakibat tanaman kurang sehat, biji kurang maksimal pengisiannya," kata pemilik UD Raja Tani Hafid Rohmat Mustofa di Klaten, Jawa Tengah, Minggu.
Akibat kondisi tersebut, dikatakannya, terjadi penurunan jumlah susut dari gabah basah ke beras. Jika biasanya jumlah susut di kisaran 50-60 persen, untuk saat ini hanya di kisaran 40-50 persen.
Untuk beras jenis C4 mengalami kenaikan harga dari Rp9.000-10.000/kg menjadi Rp11.000/kg, beras Rojo Lele naik dari Rp11.500/kg menjadi Rp13.000/kg, dan Mentik Wangi dari Rp11.000/kg menjadi Rp13.000/kg.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Tani Makmur, Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Harjono mengatakan akibat tingginya intensitas hujan, saat ini proses pengeringan padi secara manual menjadi lebih lama.
"Sekarang proses pengeringan 4 hari, biasanya 1-2 hari," katanya.
Berita Lainnya
Dinas Pertanian dan Pangan: Stok gabah di penggilingan Kulon Progo aman
Kamis, 21 September 2023 17:57 Wib
Kulon Progo diingatkan waspadai lonjakan harga beras
Senin, 19 November 2018 14:33 Wib
Pemerintah menyiapkan KUR untuk penggilingan padi
Rabu, 11 April 2018 20:19 Wib
Gabah kosong di penggilingan
Rabu, 25 Februari 2015 19:53 Wib
Bakso Ayam
Senin, 21 Januari 2013 19:36 Wib
Warga Pengasih Kulon Progo tolak penggilingan batu
Senin, 28 Desember 2015 19:53 Wib
Permintaan jasa penggilingan daging di Bantul melonjak
Jumat, 25 September 2015 22:10 Wib
Pengusaha penggilingan dukung Bulog himpun beras premium
Sabtu, 22 Agustus 2015 15:25 Wib