Hujan pengaruhi produksi penggilingan padi petani

id Volume penggilingan, padi,klaten

Hujan pengaruhi produksi penggilingan padi petani

Pekerja mengemas beras di penggilingan padi Desa Kajongan, Bojongsari, Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/rwa.

Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Volume produksi di tingkat penggilingan padi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami penurunan, yang salah satunya akibat intensitas hujan yang tinggi.

"Karena cuaca tidak menentu, kadang panas dan kadang hujan, berakibat tanaman kurang sehat, biji kurang maksimal pengisiannya," kata pemilik UD Raja Tani Hafid Rohmat Mustofa di Klaten, Jawa Tengah, Minggu.

Akibat kondisi tersebut, dikatakannya, terjadi penurunan jumlah susut dari gabah basah ke beras. Jika biasanya jumlah susut di kisaran 50-60 persen, untuk saat ini hanya di kisaran 40-50 persen.

Untuk beras jenis C4 mengalami kenaikan harga dari Rp9.000-10.000/kg menjadi Rp11.000/kg, beras Rojo Lele naik dari Rp11.500/kg menjadi Rp13.000/kg, dan Mentik Wangi dari Rp11.000/kg menjadi Rp13.000/kg.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Tani Makmur, Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Harjono mengatakan akibat tingginya intensitas hujan, saat ini proses pengeringan padi secara manual menjadi lebih lama.

"Sekarang proses pengeringan 4 hari, biasanya 1-2 hari," katanya.