Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan salah satu strategi untuk menghadapi tahun 2023 yang masih penuh tantangan dan ketidakpastian.
“APBN yang defisit adalah strategi kami. Jadi itu adalah pilihan dan kami memilih untuk melaksanakan APBN yang defisit supaya kita bisa betul-betul melakukan belanja negara yang produktif itu di depan,” kata Suahasil dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Suahasil mengatakan belanja negara yang ditargetkan mencapai Rp3.000 triliun pada tahun 2023 akan dimaksimalkan untuk mendorong dunia usaha menghadapi era suku bunga tinggi.
Harapannya, pengelolaan fiskal yang tepat akan dapat mendorong pencapaian target Produk Domestik Bruto (PDB) 2023 sebesar Rp21 ribu triliun.
Selain itu, alokasi belanja negara juga akan dioptimalkan untuk menahan dampak inflasi, menjaga daya beli masyarakat, menguatkan belanja berkualitas, peningkatan kualitas belanja daerah untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan, serta melakukan akselerasi pembangunan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenkeu: Defisit APBN salah satu strategi dorong pertumbuhan di 2023
Berita Lainnya
Rencana impor 400 ribu sapi cegah defisit daging di Indoenesia
Minggu, 25 Februari 2024 17:03 Wib
Program bantuan pangan tahan defisit beras di Indonesia
Senin, 29 Januari 2024 20:40 Wib
APBN 2023 sehatkan ekonomi nasional, beber Menkeu
Jumat, 12 Januari 2024 3:10 Wib
Pemerintah diminta gunakan defisit APBN untuk intervensi suplai
Kamis, 4 Januari 2024 18:00 Wib
Kemenkeu sebut utang baru RI Rp600 triliun untuk tutup defisit APBN 2024
Senin, 18 Desember 2023 14:53 Wib
Defisit APBN optimistis di bawah 2,3 persen PDB
Sabtu, 25 November 2023 7:07 Wib
Pj Bupati: RAPBDP Kulon Progo 2023 defisit Rp119,40 miliar
Kamis, 31 Agustus 2023 22:25 Wib
Kementan: 5.750 ton bawang merah siap didistribusikan ke daerah defisit
Jumat, 25 Agustus 2023 18:03 Wib