Bantul (ANTARA) - Personel pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik rumah dan lahan yang berpotensi terjadi pada musim kemarau saat ini.
"Betul, musim kemarau ini potensi kebakaran termasuk tinggi, akhir akhir ini kita sering kejadian kebakaran, kemarin (19/7) saja, dilaporkan ada enam kejadian kebakaran," kata Komandan Sektor 2 Banguntapan Damkar BPBD Bantul Saiful ketika dihubungi di Bantul, Jumat.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat perlu mewaspadai dan mengantisipasi kejadian kebakaran rumah dan lahan. Di wilayah Kecamatan Banguntapan saja, pada bulan Juli di musim kemarau sudah sekitar 10 kejadian kebakaran dengan objek rumah dan lahan.
Dia mengatakan, masyarakat bisa mencegah dan mengantisipasi kejadian kebakaran dengan tidak membakar sampah di lahan atau pekarangan yang kemudian ditinggal pergi, apabila terpaksa membakar sampah, dipastikan api sudah padam sebelum ditinggal pergi.
"Pesan dari kita, di cuaca seperti ini terutama untuk masyarakat yang sering membakar sampah mohon senantiasa untuk selalu ditunggui, jangan ditinggal, apalagi dengan angin yang lumayan kencang ini api bisa merembet membakar di sekitarnya," katanya.
Dia juga mengatakan, kemudian bilamana masyarakat melakukan berpergian jauh, hendaknya sebelum meninggalkan rumah agar memastikan terlebih dulu kompor tidak dalam keadaan menyala, kemudian colokan listrik sudah tercabut agar tidak terjadi hubungan arus pendek.
"Bilamana bepergian jauh tolong tinggalkan pesan ke tetangga samping, sebelah atau saudara itu untuk selalu interaksi. Ibaratnya nanti kalau ada kompor listrik itu kalau bisa semuanya diatasi dulu sebelum bepergian, kompor dipastikan mati, kabel kabel bilamana masih tercolok cabut saja," katanya.
Sementara itu, Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan, kejadian kebakaran di Bantul pada Rabu (19/7) yaitu tumpukan limbah pabrik garmen, kebakaran karena korsleting di Palbapang, kebakaran rumah di Badegan Bantul, kebakaran rumah di Wonokromo, Pleret, dan kebakaran lahan di Sitimulyo Piyungan.
Menurut dia, penyebab tertinggi dari kejadian kebakaran pada musim kemarau karena faktor kelalaian manusia dan korsleting listrik, oleh karena itu masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahan kebakaran.
"Jangan tinggalkan api pembakaran material sampah sebelum dipastikan padam, hindari pembukaan lahan dengan pembakaran pohon, kayu, rumput yang sudah lapuk, pastikan instalasi listrik rumah aman dari korsleting, dan beri jarak pada benda yang mudah terbakar apabila memasak dengan tungku, kayu agar tidak ada perambatan api," katanya.
Berita Lainnya
267 rumah warga rusak akibat gempa Garut, Jabar
Senin, 29 April 2024 13:42 Wib
Awas, tiga sumber ancaman gempa di DKI Jakarta
Minggu, 28 April 2024 20:41 Wib
Gempa Garut, Jabar, akibatkan empat orang terluka
Minggu, 28 April 2024 14:09 Wib
Puluhan rumah warga rusak akibat gempa Garut, Jabar
Minggu, 28 April 2024 9:37 Wib
Usai gempa, Garut, Jabar, pantau seluruh daerah
Minggu, 28 April 2024 6:47 Wib
Gempa Garut terasa hingga Sukabumi, Jabar, warga panik
Minggu, 28 April 2024 6:32 Wib
Tiga warga tertimbun longsor, kini tengah dicari
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Lima RT di Jakarta Selatan banjir
Kamis, 25 April 2024 9:13 Wib