Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Rusia berupaya meningkatkan hubungan ekonomi dengan Myanmar meskipun negara tersebut sedang dilanda krisis politik yang dipicu kudeta militer, yang telah menimbulkan beragam sanksi internasional terhadap junta.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Myanmar Than Swe di Moskow, Kamis (14/9).
Lavrov mengatakan bahwa pertemuan itu menekankan isu-isu perdagangan dan ekonomi antara kedua negara yang menurun.
Kedua pihak membahas langkah-langkah untuk membalikkan tren tersebut dan melanjutkan pertumbuhan positif, kata Lavrov dalam konferensi bersama dikutip dari transkrip resmi Kementerian Luar Negeri Rusia di situs webnya.
“Kami membahas prospek kerja sama khusus di bidang energi, proyek nuklir sipil, penerbangan sipil, telekomunikasi dan teknologi informasi, serta eksplorasi ruang angkasa, terutama penginderaan bumi jarak jauh, pertanian, industri makanan, dan infrastruktur transportasi,” katanya.
Lavrov menambahkan bahwa kedua pihak sepakat untuk menggelar pertemuan rutin pada tahun ini antara Komisi Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi Rusia-Myanmar untuk membahas berbagai usulan yang dapat mempercepat terwujudnya kerja sama antara kedua negara.
Saat menghadiri Forum Ekonomi Timur atau Eastern Economic Forum di Vladivostok pada 12 September lalu, Presiden Rusia Putin mengatakan perdagangan antara Rusia dan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik meningkat 13,7 persen tahun lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia ingin tingkatkan hubungan ekonomi dengan Myanmar
Berita Lainnya
Serangan bersenjata tewaskan dua polisi lalin Rusia
Senin, 29 April 2024 21:00 Wib
Drone Rusia porak porandakan tank Abrams Ukraina
Sabtu, 27 April 2024 18:26 Wib
Barat kacaukan situasi di Kaukasus Selatan, beber Rusia
Kamis, 25 April 2024 20:23 Wib
NATO kerahkan 33 ribu prajurit dekat perbatasan Rusia
Selasa, 23 April 2024 20:50 Wib
Ukraina, tuduh Rusia, sering menembaki fasilitas medis dan staf medis
Jumat, 19 April 2024 7:34 Wib
Rusia diterpa banjir bandang, 13.500 warga dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 6:25 Wib
Partai Rusia Bersatu ucapkan selamat kemenangan Golkar
Rabu, 10 April 2024 6:51 Wib
Kekalahan Ukraina sama artinya kekalahan Barat
Senin, 8 April 2024 20:52 Wib