Pasar dunia turun, sektor tekstil Indonesia melemah

id Industri tekstil,Pasar domestik,Pakaian impor,Produk dalam negeri,API

Pasar dunia turun, sektor tekstil Indonesia melemah

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (21/09/2023). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengungkapkan melemahnya kondisi pasar sektor tekstil di Indonesia juga dirasakan oleh pasar global yang tengah mengalami penurunan daya beli.
 
"Pasar tekstil secara global juga tidak baik mungkin daya beli pangsa pasar terbesar seperti Amerika dan Eropa kondisi mereka juga sedang tidak baik-baik saja," kata Jemmy saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis.
 
Dia menjelaskan menurunnya daya beli di pasar tekstil terbesar global seperti Amerika dan Eropa diakibatkan oleh inflasi imbas meningkatnya harga minyak yang mencapai 90 dolar AS per barel.
 
"Dengan harga minyak yang naik kembali ke atas 90 dolar Amerika itu membuat inflasi di AS yang tadinya sudah di level 3 persen sekarang menanjak di atas 3 mendekati 4 persen. Mungkin ini yang membuat sinyal kondisi dunia masih sedang tidak baik-baik saja," sambung Jemmy.
 
Tren pasar tekstil Indonesia yang sedang lesu, kata Jemmy, sudah dirasakan sejak kuartal 3 tahun 2022 dan menurutnya saat ini belum ada tanda-tanda sektor tersebut akan pulih.
 
Jemmy menuturkan sebagai langkah untuk menghadapi kondisi tersebut, API memberikan masukan-masukan kepada pemerintah sebagai pertimbangan untuk dijadikan regulasi terkait perlindungan pasar dalam negeri dari produk asing.
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sektor tekstil Indonesia melemah, API: Pasar global juga menurun
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024