Bantul ditunjuk jadi lokus gerakan keluarga sehat tangguh bencana

id Pemkab Bantul ,Keluarga Sehat,Tangguh bencana

Bantul ditunjuk jadi lokus gerakan keluarga sehat tangguh bencana

Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa kabupaten ini telah ditunjuk sebagai lokus Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pusat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budi Rahardjo dalam keterangannya di Bantul, Sabtu mengatakan sebagai tindak lanjut dari penunjukan itu, dilakukan Observasi Lapangan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana oleh PKK pusat di Kelurahan Murtigading, Sanden, pada Jumat (6/10).

"Kami mengapresiasi penunjukan Bantul sebagai lokus gerakan keluarga sehat, tanggap, dan tangguh bencana. Ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta memberikan bimbingan dan peningkatan pemahaman terkait penanganan resiko bencana terhadap lingkungan keluarga," katanya.

Menurut dia, program tersebut dinilai sejalan dengan visi misi Kabupaten Bantul yang secara eksklusif mencantumkan dalam misi keempat yaitu peningkatan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur dan pengelolaan resiko bencana.

Misi tersebut juga disesuaikan dengan kondisi geografis Kabupaten Bantul yang memiliki berbagai potensi rawan bencana yang selama ini terjadi seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran dan ancaman bencana lainnya.

"Program ini diharapkan akan mendorong masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan, kelestarian, lingkungan hidup, perencanaan sehat dari aspek fisik maupun sosial, serta tanggap dan tangguh terhadap resiko bencana di Bantul," katanya.

Selain itu, diharapkan dapat menjadi awal untuk terus peduli terhadap lingkungan dengan keluarga tanggap dan tangguh bencana yang dilakukan semua warga, dan berharap agar bisa melakukan berbagai kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan kepedulian lingkungan.

Sementara itu Tim penilai dari PKK pusat Syafriati Syafrizal mengatakan, masalah utama yang masih menjadi catatan yaitu tentang surat keputusan dan tentang bagaimana menanggulangi permasalahan sampah, sehingga perlunya dukungan dari berbagai pihak untuk melanjutkan tahapan.

"Perlu adanya pemanfaatan teknologi yang ada terkait dengan penggunaan media sosial sebagai media untuk memantau perkembangan terkait dengan program kegiatan yang berlangsung," katanya.