Expo Kemandirian Pesantren menyemarakkan Hari Santri 2023

id Expo Kemandirian Pesantren ,Kemandirian pesantren ,Kemenag DIY ,Pameran karya Santri

Expo Kemandirian Pesantren menyemarakkan Hari Santri 2023

Salah satu peserta dalam kegiatan Expo Kemandirian Pesantren yang digelar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama Kanwil Kemenag DIY, pada 17-19 Oktober 2023. (ANTARA/HO-Humas UIN Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Expo Kemandirian Pondok Pesantren yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 17-19 Oktober untuk menyemarakkan Hari Santri 2023 yang diperingati setiap 22 Oktober.

"Kegiatan Expo Kemandirian Pesantren dengan tema 'Jihad Santri Jayalah Negeri' bertujuan menyemarakkan Hari Santri 2023, membangun citra positif pesantren yang tidak hanya belajar agama," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY Masmin Afif dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Rabu.

Selain itu, kata dia, Expo Kemandirian Pesantren yang diikuti 26 ondok pesantren di wilayah DIY tersebut untuk mempublikasikan karya-karya para santri, membentuk karakter santri yang unggul, mempererat jaringan antara pesantren, perguruan tinggi, dan lintas sektor.

Menurutnya, kemandirian pesantren menjadi program Kemenag saat ini sehingga pondok pesantren telah diberikan inkubasi agar memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dalam menopang tiga fungsi yaitu pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

Dia mengatakan inkubasi yang diberikan Kemenag berupa bantuan modal usaha, pelatihan bisnis, pelatihan manajemen keuangan, dan pelatihan manajemen pemasaran.

"Kami berharap dengan inkubasi yang diberikan pemerintah, akan semakin banyak pesantren dapat memiliki usaha yang bisa menjadi basis ekonomi bagi dirinya dan masyarakat sekitar," katanya.

Dia mengatakan kategori pesantren yang diberi inkubasi dan pemberdayaan dari Kemenag adalah pesantren yang belum memiliki unit usaha dan hanya belajar agama saja, kemudian pesantren yang baru memiliki satu unit usaha untuk dikembangkan.

Selain itu, kata dia, pesantren yang sudah memiliki lebih dari satu unit usaha akan diintegrasikan dan pesantren yang telah memiliki unit-unit usaha yang terintegrasikan akan dipromosikan lebih berkembang lagi.

"Saat ini di wilayah DIY ada sebanyak 450 pondok pesantren, sebanyak 60 pesantren telah diberikan inkubasi peningkatan ekonomi menuju kemandirian," katanya.

Sementara itu Kepala Biro Administrasi, Umum dan Kepegawaian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ali Sodiq mengatakan peserta Expo Kemandirian Pesantren adalah pondok pesantren di lingkup provinsi DIY yang menerima inkubasi dari Kemenag dalam rangka menggugah kemandirian pondok pesantren.

"Dengan dukungan dari Kemenag, Expo Kemandirian berlangsung meriah. Peserta antusias mengikuti, banyak produk karya para santri yang dipamerkan, seperti produk olahan makanan dan minuman, hasil pertanian perikanan, peternakan, tanaman hias, dan pakaian," katanya.