Akademisi: Dana desa harus fokus untuk pendidikan

id Dana desa ,Akademisi IPB,Bonus demografi

Akademisi: Dana desa harus fokus untuk pendidikan

Arsip Foto - Petugas aparatur desa menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat proses penyaluran di Desa Alue Raya, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Minggu (17/4/2022). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Jakarta (ANTARA) - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sofyan Sjaf menilai penggunaan dana desa ke depan harus berfokus pada kesehatan dan pendidikan agar dapat memaksimalkan bonus demografi.

"Kalau kesehatan dan pendidikan tidak baik akan repot. Itu perlu diantisipasi dengan dana desa," ujar Sofyan Sjaf dihubungi di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir relatif cukup, pemerintah harus melihat variabel-variabel pembangunan lain seperti pelayanan dasar.

"Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat bisa mengakses lima bidang kesejahteraan rakyat (kesra), di antaranya bidang sandang, pangan, dan papan, serta bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Pelayanan dasar harus menjadi sorotan penting kalau kita ingin memperbaiki negara," kata Sofyan Sjaf yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB itu.

Maka itu, lanjut dia, pembangunan data yang akurat sangat penting dalam penggunaan dana desa agar maksimal dalam menyambut bonus demografi sehingga tidak masuk dalam jebakan pendapatan menengah (middle income trap).

Apalagi, kata dia, pemerintah akan menambah nilai dana desa guna mendorong pembangunan desa.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi: Dana desa harus dapat memaksimalkan bonus demografi