Jakarta (ANTARA) - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sofyan Sjaf menilai penggunaan dana desa ke depan harus berfokus pada kesehatan dan pendidikan agar dapat memaksimalkan bonus demografi.
"Kalau kesehatan dan pendidikan tidak baik akan repot. Itu perlu diantisipasi dengan dana desa," ujar Sofyan Sjaf dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir relatif cukup, pemerintah harus melihat variabel-variabel pembangunan lain seperti pelayanan dasar.
"Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat bisa mengakses lima bidang kesejahteraan rakyat (kesra), di antaranya bidang sandang, pangan, dan papan, serta bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Pelayanan dasar harus menjadi sorotan penting kalau kita ingin memperbaiki negara," kata Sofyan Sjaf yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB itu.
Maka itu, lanjut dia, pembangunan data yang akurat sangat penting dalam penggunaan dana desa agar maksimal dalam menyambut bonus demografi sehingga tidak masuk dalam jebakan pendapatan menengah (middle income trap).
Apalagi, kata dia, pemerintah akan menambah nilai dana desa guna mendorong pembangunan desa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi: Dana desa harus dapat memaksimalkan bonus demografi
Berita Lainnya
Digelar lomba tari kreasi Piala Bupati Sleman di Desa wisata Palgading
Sabtu, 27 April 2024 18:10 Wib
Sleman mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat
Sabtu, 27 April 2024 12:52 Wib
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib
10 desa dan dua kelurahan terdampak erupsi Gunung Ruang, Sulut
Minggu, 21 April 2024 1:20 Wib
Pengungsi erupsi Gunung Ruang, Sulut, peroleh masker
Jumat, 19 April 2024 20:24 Wib
"Badarawuhi Di Desa Penari", tayang perdana di AS
Sabtu, 6 April 2024 21:34 Wib
Lima desa di Tanah Datar, Sumbar, dilanda banjir lahar hujan Gunung Marapi
Sabtu, 6 April 2024 11:57 Wib