44 petugas ad hoc Pemilu 2024 meninggal dan sakit peroleh santunan

id Petugas pemilu meninggal,petugas ad hoc,menko pmk,muhadjir effendy,bpjs ketenagakerjaan,santunan petugas pemilu,pemilu 2

44 petugas ad hoc Pemilu 2024 meninggal dan sakit peroleh santunan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat berfoto bersama penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (27/2/2024). (ANTARA/Asep Firmansyah)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memberikan santunan bagi 44 ahli waris petugas ad-hoc pemilihan umum (pemilu) yang meninggal dan mengalami kecelakaan kerja/sakit, yang dibayarkan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dengan total anggaran hingga Rp2,6 miliar.

"BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat Jaminan Kematian (Jkm) kepada 35 kasus dan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada sembilan kasus," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy saat simbolisasi penyerahan bantuan di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa.

Menko Muhadjir mengatakan mereka yang mendapatkan santunan adalah petugas yang terdaftar kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan. Adapun keseluruhan petugas pemilu yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1.061.428.

Dari jumlah tersebut yang terdaftar melalui KPU sebanyak 960.673 orang dan melalui Bawaslu sebanyak 100.755 orang. Sementara dari data Kemenkes, petugas yang meninggal sebanyak 114 orang.

Muhadjir mengatakan penyerahan santunan ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan penghargaan atas pengabdian para petugas ad-hoc pemilu.



"Serta untuk memastikan keluarga yang ditinggalkan dapat melanjutkan kehidupannya dengan lebih baik dan menghindari jatuh miskin, sehingga status kesejahteraannya tetap terjaga," ujarnya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah beri santunan 44 petugas ad hoc pemilu sebesar Rp2,6 miliar
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024