Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut lahan tanaman padi seluas 47.509 hektare yang tersebar di 18 kapanewon memasuki masa panen dari Maret sampai April 2024.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharja Yuwono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan total luas tanaman padi sejak Desember 2023 dan rencana panen dari Maret sampai April ini mencapai 47.509 hektare.
"Sejak Februari hingga saat ini, ada beberapa kapanewon sudah mulai panen raya padi seluas 1.062 hektare," kata Raharja Yuwono.
Ia mengatakan ada pun luas panen pada Maret ini seluas 8.470 hektare. Adapun rinciannya, Kapanewon seluas 399 hektare, Purwosari 1.284 hektare, Paliyan 92 hektare, Saptosari 3.161 hektare, Tepus 695 hektare, Tanjungsari 527 hektare.
Selanjutnya, Ponjong 21 hektare, Karangmojo 56 hektare, Wonosari 13 hektare, Playen dua hektare, Nglipar 401 hektare, Ngawen 21 hektare dan Semin 1.751 hektare.
"Berdasarkan hasil ubinan, produktivitas sebesar 6,7 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Sisa dari yang belum disebut, panen pada April 2024," katanya.
Raharjo memastikan dengan panen raya padi ini, ketahanan pangan di Gunungkidul tetap terjaga.
"Kami berharap petani tidak menjual hasil panen, tapi disimpan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan wilayah yang memasuki masa panen pada awal Maret ini, yakni Karangmojo, Ponjong, Wonosari.
"Semoga hasilnya baik, sehingga kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi," katanya.