Akibat deteksi kelompok negatif lemah, kekerasan di sekolah marak

id KPAI,kekerasan anak,kekerasan anak di satuan pendidikan,perlindungan anak,Anggota KPAI Aris Adi Leksono ,Anak,Pendidikan

Akibat deteksi kelompok negatif lemah, kekerasan di sekolah marak

Anggota KPAI Aris Adi Leksono dalam kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) bersama kementerian/lembaga dan organisasi profesi guru. ANTARA/HO-KPAI.

Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan terjadi karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.

"Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok, akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif," kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Aris Adi Leksono menjelaskan, kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan anak mengalami kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian, atau anak mengakhiri hidup.

Data pengaduan yang dilaporkan ke KPAI pada awal 2024 tercatat sudah mencapai 141 kasus, yang 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan.

Kemudian terdapat 46 kasus anak mengakhiri hidup, yang 48 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan atau anak korban masih memakai seragam sekolah..
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kekerasan di satuan pendidikan akibat deteksi kelompok negatif lemah
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024