Dispar DIY gelar pelatihan kompetensi pelaku ekonomi kreatif batik

id Pelatihan bagi pelaku ekonomi ,Pelaku batik ,Balai Kerajinan Batik

Dispar DIY gelar pelatihan kompetensi pelaku ekonomi kreatif batik

Pelatihan berbasis kompetensi bagi pelaku ekonomi kreatif sub sektor kriya khususnya batik di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik BBSPJIKB Kemenperin di Yogyakarta. Senin (10/6/2024) (ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta bersinergi dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian mengadakan pelatihan berbasis kompetensi untuk pelaku ekonomi kreatif sub sektor kriya khususnya batik dari kabupaten dan kota di provinsi ini.

"Pelatihan berbasis kompetensi ini dalam rangka pengembangan dan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif khususnya kerajinan batik," kata Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Iwan Pramana pada pembukaan pelatihan di BBSPJIKB Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pelatihan kompetensi yang digelar selama lima hari mulai 10 sampai 14 Juni 2024 terbagi dalam dua kelas yaitu kelas pewarna alami dan pewarna sintetis, dan diikuti puluhan pelaku usaha batik di DIY tersebut, sekaligus juga difasilitasi dengan sertifikasi profesi batik.

"Dengan sertifikasi kompetensi ini bapak ibu akan diakui sebagai para pelaku yang mempunyai kompetensi, dan ini juga merupakan penghargaan negara kepada peserta yang telah bertahun tahun berprofesi atau menjadi pelaku usaha untuk kerajinan batik," katanya.

Melalui pelatihan sekaligus sertifikasi profesi batik ini diharapkan juga akan menjadikan nilai tambah bagi para pelaku ekonomi kreatif tersebut ketika melakukan usaha maupun nanti bisa bekerja di sektor yang sama di tempat lain.

"Ini akan meningkatkan nilai tambah, dan Pemerintah Daerah DIY mendorong para pelaku ekonomi kreatif batik untuk bisa bersertifikat profesi sesuai dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)," katanya.

Dia mengatakan hal tersebut mengingat bahwa batik ini telah menjadi bagian warisan budaya tak benda, dan menjadi ikon penting bagi DIY yang telah ditetapkan sebagai Kota Batik oleh Dewan Kerajinan Dunia pada 2014.

"Kota Batik Dunia merupakan kesempatan emas bagi kita semua para pelaku batik bagaimana bisa mengembangkan dan melestarikan aset batik lokal ini, serta mempertahankan secara berkelanjutan dan mengembangkan sumber daya alam batik yang ada," katanya.

Sementara itu, Kepala BBSPJIKB Yogyakarta Budi Setiawan mengatakan pelatihan sekaligus sertifikasi profesi batik ini juga dalam rangka menopang DIY sebagai salah satu tujuan wisata terlengkap di Indonesia, sehingga diperlukan sektor industri sebagai pendukungnya.

"Industri kuliner, fesyen dan kriya yang mampu menyuplai produk dengan kualitas yang baik dan berdaya saing dipandang mampu menambah daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi DIY," katanya.

Dari sisi sektor industri kriya, kata dia, industri batik memiliki akar sejarah yang kuat dan sangat identik dengan budaya lokal yang menjadi salah satu unggulan dari pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Selain sebagai pendongkrak daya tarik wisata, industri ini juga termasuk sektor padat karya, sehingga dengan kinerja yang baik, industri batik dinilai mampu mengakselerasi perekonomian daerah di DIY," katanya.