Sleman, DIY (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkuat hilirisasi sektor pertanian khususnya komoditas cabai guna membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kami mendorong petani untuk mengelola pertanian hilir, bukan hanya pemasaran produk segar saja, namun dengan inovasi-inovasi lain untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan daya saing hasil pertanian," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Kamis.
Menurut dia, dengan berbagai inovasi maka hilirisasi produk pertanian ini salah satu kunci mensejahterakan petani. Salah satu upaya hilirisasi yakni dengan pengeringan hasil pertanian cabai.
"Pengeringan merupakan salah satu teknologi sederhana untuk mendapatkan produk hortikultura dengan daya tahan terjaga lebih lama dengan kualitas yang baik. Pada umumnya petani maupun pelaku usaha pengolahan hasil hortikultura melakukan pengeringan mengandalkan sinar matahari. Tetapi kelemahannya adalah tingkat kerusakan produk cukup besar yang disebabkan oleh hujan, serangga, burung dan jamur sehingga," katanya.
Ia mengatakan, untuk membantu petani dalam pengeringan hasil hortikultura tersebut, DP3 Sleman memberikan bantuan berupa sistem pengeringan solar dryer dome kepada Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Holtikultura Puncak Merapi (KPPHPM) di Purwobinangun, Pakem.
Solar dryer dome merupakan pengeringan menggunakan tenaga matahari dalam bangunan berbentuk dome/kubah.
"Tujuan pengeringan dengan solar dryer dome adalah agar pelaku olahan hortikultura tidak lagi menghadapi tantangan kontaminasi dari debu, air hujan dan cahaya ultraviolet pada hasil olahannya," katanya.
Sistem pengeringan solar dryer dome menggunakan bahan polycarbonate yang mampu bertahan 10 hingga 30 tahun, lantai dome terbuat dari beton/semen sehingga suhu panasnya merata dan tidak bocor.
"Alat sederhana ini sangat membantu petani/pelaku usaha karena proses pengeringan jadi lebih mudah," katanya.
Suparmono mengingatkan petani dalam menghasilkan produk yang kering perlu menjaga kualitas dan higienisnya produk, selain tujuan utamanya sebagai upaya tunda jual serta meningkatkan nilai tambah produk cabai.
"Bantuan bangunan pengering tenaga matahari ini harus dimanfaatkan agar para petani/pelaku usaha hortikultura dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat dijual sampai ke luar daerah," katanya.
Ia mengatakan bahwa polycarbonate pada solar dryer dome ini sangat berperan penting untuk menjaga mutu hasil hortikultura yang dikeringkan.
"Keunggulan solar dryer dome ini umur produk lebih lama, aroma produk tetap kuat, rasa produk tidak hilang dan yang paling penting mutu berkualitas," katanya.
Pengurus Koperasi PPHPM Nanang mengatakan pengeringan dengan solar dryer dome sangat membantu sekali dalam mengeringkan cabai, hasilnya cabai kering sampai bagian dalam, cabai tidak berjamur.
"Lebih higienis terhindar dari serangga dan warna masih merah," katanya.
Menurut Nanang, pengeringan menggunakan solar dryer dome hanya butuh waktu kurang dari tujuh hari dan dengan tingkat kekeringan 90 hingga 100 persen. Hasilnya bisa dimanfaatkan semua, tidak ada yang busuk maupun terbuang.
"Sayangnya kapasitasnya masih sangat terbatas. Satu unit ini memiliki 24 tray dengan kapasitas 10 kilogram cabai basah, sehingga satu kali pengeringan hanya dapat menampung 240 kilogram cabai segar," katanya.
Berita Lainnya
Pedagang pasar se-Sleman titip harapan ke Harda-Danang di Pilkada 2024
Kamis, 10 Oktober 2024 16:55 Wib
Pemkab Sleman salurkan bantuan beras pada 91.475 KPM
Kamis, 10 Oktober 2024 16:31 Wib
Serapan pupuk bersubsidi di Sleman masih di bawah 50 persen
Kamis, 10 Oktober 2024 15:33 Wib
Pemkab Sleman komitmen tangani sampah dari hulu hingga hilir
Kamis, 10 Oktober 2024 10:54 Wib
Bawaslu Sleman mendaftarkan 1.987 pengawas pemilu ke BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 9 Oktober 2024 18:49 Wib
Cabup Sleman Harda Kiswaya siap benahi regulasi investasi Sleman
Rabu, 9 Oktober 2024 18:23 Wib
Relawan Brigade Bintang 9 Deklarasikan Sleman dukung Harda-Danang
Selasa, 8 Oktober 2024 19:19 Wib
PUPR beri batas waktu rehabilitasi Stadion Maguwoharjo hingga 15 Desember
Selasa, 8 Oktober 2024 18:41 Wib