Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar pelatihan pengelolaan dapur umum kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD DIY Prasetyo di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan fasilitas dapur umum menjadi bagian penting untuk mengatasi bencana, terutama korban bencana yang mengungsi.
"Untuk itulah kami harap pelatihan ini diikuti dengan serius karena pada suatu saat pasti berguna dan menjadi bekal dalam berbagai situasi," kata Prasetyo.
Pelatihan diikuti 30 peserta tidak hanya teori tetapi juga praktek ini, menurut Prasetyo merupakan salah satu upaya BPBD untuk membentuk masyarakat selalu siaga menghadapi bencana. "Semoga masyarakat lebih tanggap terhadap bencana," kata dia.
Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budi Harjo bahwa relawan yang tergabung dalam dapur umum akan menjadi salah satu aset sumber daya manusia (SDM) yang andal dalam mengatasi kebutuhan konsumsi korban bencana yang harus mengungsi.
"Kami tidak pernah mengharap terjadinya bencana, tetapi jika nantinya benar-benar terjadi, kami sudah siap, terutama masalah logistik dapur umum," kata dia.
Pada pelatihan hari kedua, para peserta diwajibkan praktik memasak menggunakan fasilitas dapur umum. Pada praktik ini diasumsikan terjadi bencana longsor hingga menyebabkan 300 warga mengungsi.
Untuk mengatasi masalah itu, tim dapur umum yang sudah mendapatkan pelatihan dan dipandu petugas Tagana, melakukan praktik memasak dan menghidangkan.
Peserta yang mayoritas ibu-ibu ini, Kasi Logistik BPBD DIY Agus Abdul Mughni menilai mereka cukup cekatan, sehingga dari bahan mentah hingga siap saja membutuhkan proses tidak lebih 3 jam.
"Peserta sangat disiplin memanfaatkan waktu, hingga proses memasak sesuai alokasi waktu yang tersedia. Kualitas dan rasa mas akan juga tidak kalah dengan masalakan rumah makan," katanya.
Sementara itu, Surti (32) salah satu pelatihan dapur umum mengaku kegiatan yang baru pertama kali diikuti itu sangat bermanfaat.
"Bukan saya tambah pengalaman memasak untuk para pengungsi, tetapi menimbulkan jiwa relawan yang siap bekerja tanpa pamrih," kata ibu dua anak ini yang mengaku siap untuk menerapkan ilmu yang diperoleh, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, utamanya jika terjadi bencana.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Gunung Semeru, Lumajang, Jatim, erupsi empat kali
Kamis, 25 April 2024 11:18 Wib
Warga diminta patuhi radius bahaya 4 km Gunung Ruang, Sulut,
Kamis, 25 April 2024 9:15 Wib
3.614 rumah warga rusak dampak erupsi Gunung Ruang, Sulut
Kamis, 25 April 2024 5:58 Wib
Ini penjelasan terkait mobil pribadi masuk kawasan wisata Bromo
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
Alarm bencana bakal dipasang di Gunung Semeru, Lumajang, Jatim
Selasa, 23 April 2024 5:06 Wib
Masih mengandung gas belerang, udara sekitar Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 20:55 Wib
Erupsi Gunung Ruang, Sulut, rusakkan 3.614 rumah-fasilitas publik
Senin, 22 April 2024 18:04 Wib