"Volcano Edu" BPPTKG diperpanjang

id volcano edu bpptkg

"Volcano Edu" BPPTKG diperpanjang

Gunung Merapi (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Pameran sains teknologi kegunungapian dan "open house" yang diselenggarakan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta diperpanjang hingga 18 September 2014.

"Volcano Edu 2014 di Yogyakarta diperpanjang hingga 18 September, untuk memenuhi rasa ingin tahu publik dan memberikan kesempatan edukasi tentang kegunungapian serta mitigasi bencana geologi," kata koordinator kegiatan ini, Hanik Humaida di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, antusias masyarakat umum maupun kalangan pelajar serta mahasiswa untuk melihat dari dekat sistem mitigasi bencana pada pameran ini cukup tinggi.

Ia menyebutkan sejak pameran dibuka pada 8 September lalu, "Volcano Edu" selalu dipadati pengunjung, baik perorangan terutama kalangan siswa sekolah, maupun kelompok mahasiswa.

"Penyelenggaraan pameran pendidikan sains dan teknologi kegunungapian ini kebetulan bersamaan dengan penyelenggaraan Cities of Volcanoes yang diikuti peserta dari 48 negara," katanya.

Ia mengatakan sejumlah peserta dari beberapa negara juga menyempatkan melihat pengembangan teknologi terkini yang dimiliki BPPTKG Yogyakarta.

"Hingga Minggu (14/9), jumlah pengunjung mencapai 2.000 orang lebih selama tujuh hari pelaksanaan kegiatan ini. Setiap hari suasana di kantor BPPTKG di Jalan Cendana Nomor 15 Yogyakarta selalu ramai pengunjung," katanya.

Hanik mengatakan selain melihat dari dekat aneka peralatan yang terkait dengan pemantauan aktivitas Gunung Merapi, sistem mitigasi kebencanaan yang diterapkan pengunjung juga bisa merasakan proses pengamatan dengan simulasi peralatan teknologi yang digunakan pengamat gunungapi.

"Kami ingin publik bisa mengakses informasi mengenai gunungapi. Bagaimana kita bisa arif untuk hidup berdampingan dan paham mitigasi bencana," katanya.

Antropolog dari Universitas Gadjah Mada PM Laksono yang turut melihat pameran ini mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan itu, sehingga bisa menjadi forum belajar.

"Ada banyak cara untuk belajar, yaitu melalui bahasa visual, serta lewat foto-foto, kita juga bisa berikan pesan. Semua bisa belajar," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024