Sambirejo Sleman kembangkan potensi lokal atasi pengangguran

id sambirejo sleman kembangkan

Sambirejo Sleman kembangkan potensi lokal atasi pengangguran

Ilustrasi kerajinan batu alam (Foto Antara)

Sleman (Antara Jogja) - Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan potensi setempay guna mengurangi angka kemiskinan dan tingginya pengangguran.

"Sambirejo ini merupakan wilayah perbukitan kapur, selama ini angka kemiskinan dan pengangguran di desa setempat cukup tinggi. Sehingga kami berupaya mengembangkan potensi yang ada untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Desa Sambirejo Mujimin, Selasa.

Menurut dia, wilayahnya yang setiap musim kemarau selalu dilanda kekeringan ini, sangat tidak mungkin untuk mengembangkan sektor pertanian.

"Potensi yang memungkinkan dikembangkan adalah kerajinan batu alam, seperti untuk ornamen rumah maupun produk kerajinan lainnya," katanya.

Ia mengatakan saat ini pemerintah desa memang masih mengalami sejumlah kendala untuk mengembangkan potensi tersebut.

"Namun, kami terus berupaya bagaimana mengatasi kemiskinan. Salah satunya dengan memberikan bekal keterampilan bagi warga," katanya.

Mujimin mengatakan pelatihan keterampilan dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak, seperti Balai Latihan Kerja (BLK).

"Potensi lokal yang ada di Sambirejo terus dikembangkan, dalam upaya mengatasi persoalan pengangguran yang merupakan faktor utama penyebab kemiskinan," katanya.

Ia mengatakan hal yang sudah dilakukan adalah warga diberi kesempatan bekerja di penambangan batu kapur dan pemotongan batu alam.

"Selama ini penambangan batu kapur dan pemotongan batu sudah menjadi sumber utama pendapatan warga sekitar Dusun Gunungsari, Sambirejo. Selain pembuatan keripik di Dusun Sumberwatu," katanya.

Khusus untuk batu kapur dan batu alam produk dari Desa Sambirejo ini pernah diekspor ke sejumlah negara seperti Australiaa hingga Israel.

"Dari penambangan batu dan bekerja sebagai buruh pemotongan batu alam, warga sekitar mendapat upah antara Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per hari," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024