Yogyakarta (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengajak perguruan tinggi di Indonesia menggencarkan aktivitas riset dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendorong peningkatan daya saing Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Apabila bisa secara optimal dikembangkan, perguruan tinggi melalui riset-risetnya sesungguhnya mampu meningkatkan daya saing Indonesia," kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) UGM Suratman saat membuka Lokakarya Nasional VII Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi di Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan saat ini peran strategis perguruan tinggi lebih populer dalam tiga wacana besar yaitu sebagai universitas pengajaran, universitas riset, sekaligus benteng peradaban.
"Kontribusi penting perguruan tinggi adalah penemuan (invention), dan inovasi industrial terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara," kata dia.
Menurut dia, dalam mendorong semangat perguruan tinggi untuk melakukan riset, pemerintah juga perlu berperan menekankan agar produk yang dihasilkan peneliti yang diadopsi oleh industri nasional bisa dipasarkan di pasar domestik maupun internasional.
"Jangan sampai kita hanya jadi konsumen produk-produk riset dari luar negeri," kata dia.
Ia menilai, diperlukan peran aktif dari tiga unsur utama yakni pemerintah, kalangan industri dan perguruan tinggi. Ketiga unsur tersebut dapat bersinergi dalam mendukung berkembangnya kreativitas dan inovasi ilmiah.
Sementara itu ia menyebutkan, daya saing indonesia di tingkat dunia saat ini masih dalam tataran rangking bawah, meskipun telah mengalami kenaikan. Forum Ekonomi Dunia (WEF) menyebutkan posisi daya saing Indonesia sebelumnya ada di angka 50 pada 2013, dan tahun ini berangsur naik ke posisi 38.
Selain menghitung indeks daya saing global WEF juga mengukur indeks pembangunan manusia, MDGs, dan pendidikan . Ada tiga hal yang memiliki pengaruh terhadap kenaikan peringkat Indonesia yaitu inovasi, pendidikan tinggi dan pelatihan, serta kesiapan teknologi.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Guru Besar UGM; Tanaman Pegagan potensial perbaiki daya ingat
Jumat, 26 April 2024 2:55 Wib
Pakar UGM: Putusan sengketa Pilpres 2024 amanatkan berbagai PR
Rabu, 24 April 2024 4:30 Wib
Melalui PKKPT, pemerintah mendukung reputasi perguruan tinggi
Senin, 22 April 2024 14:31 Wib
Guru Besar UGM: Anemia aplastik akibat obat jarang terjadi
Sabtu, 20 April 2024 3:28 Wib
Ahli nuklir tersangka penggelapan -TPPU diburu polisi
Jumat, 19 April 2024 20:22 Wib
Prodi Antropologi UGM tembus peringkat 51 dunia
Kamis, 18 April 2024 13:29 Wib
FKKMK UGM memastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib