BPBD gladi lapang uji kekompakan enam bidang

id bpbd diy uji

BPBD gladi lapang uji kekompakan enam bidang

BPBD DIY gelar gladi lapang uji kekompakan, Rabu (15/9) (foto antarayogya.com/Afa)

Jogja (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Gladi Lapang Gempa Bumi untuk menguji kekompakan enam bidang mulai dari "Urban Search and Rescue", kesehatan, logistik, sarana prasarana, posko dan komunikasi saat menghadapi bencana alam.

"Kami ingin mengetahui sejauh mana kesiapan seluruh bidang dan instansi terkait saat bencana alam terjadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, kegiatan gladi lapang tersebut akan mampu meningkatkan koordinasi untuk seluruh bidang kerja dan instansi terkait, sekaligus meningkatkan kemampuan personel dalam menggunakan peralatan yang ada.

Sejumlah instansi yang terlibat dalam kegiatan gladi lapang tersebut di antaranya TNI, polisi, relawan, rumah sakit dan unsur dari BPBD Kota Yogyakarta dengan total personel 600 orang.

Usai kegiatan gladi lapang, lanjut Gatot, akan diteruskan dengan evaluasi. "Apakah masih ada kekurangan dan bagaimana menyikapinya," katanya yang menyebut kegiatan gladi lapang dilakukan rutin setiap tahun namun dengan skala yang berbeda-beda.

Di dalam kegiatan gladi lapang tersebut dilakukan simulasi bencana gempa bumi seperti yang pernah mengguncang DIY pada 2006 yaitu berkekuatan 5,9 skala richter. Pusat gempa terjadi di sekitar kantor BPBD DIY sehingga menyebabkan berbagai kerusakan yaitu bangunan runtuh dan kebakaran sehingga menimbulkan korban.

Seluruh korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit lapangan yang berada di halaman kompleks Balai Kota Yogyakarta. Di kompleks balai kota tersebut juga didirikan sejumlah tenda yang bisa dimanfaatkan untuk pengungsi.

"Latihan seperti ini perlu digelar secara rutin agar seluruh pihak bisa bergerak cepat saat penanggulangan bencana," katanya.

Berdasarkan data BPBD, DIY memiliki setidaknya 12 potensi bencana seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, puting beliung, tanah longsor hingga kebakaran.

Setiap tahun, BPBD DIY memiliki anggaran sekitar Rp17 miliar hingga Rp20 miliar untuk melakukan sejumlah kegiatan. "Jika ada bencana alam, dan terjadi kekurangan dana maka bisa diambilkan dana lain seperti dana "on call" atau dari dana belanja tak terduga.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, pelatihan kesiapsiagaan bencana terus dilakukan, salah satunya kepada relawan.

"Misalnya saja pelatihan mendirikan tenda. Ada standar waktu yang harus dipenuhi untuk mendirikan tenda saat bencana. Untuk mencapai standar tersebut, maka perlu dilakukan latihan secara rutin," katanya. (E013)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024