Permintaan mebel DIY meningkat 10 persen

id permintaan mebel diy

Permintaan mebel DIY meningkat 10 persen

Ilustrasi industri mebel (Foto antarafoto.com)

Jogja (Antara Jogja) - Permintaan mebel berbagai produsen di Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Ramadhan mengalami peningkatan 10 persen dibanding hari normal.

"Permintaan masyarakat cukup tinggi untuk kebutuhan mempercantik rumah saat Lebaran," kata Wakil Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Endro Wardoyo di Yogyakarta, Kamis.

Ia mengatakan, ragam produk furnitur yang paling banyak diminati masyarakat menjelang Lebaran adalah meja-kursi tamu, lemari, daun pintu serta barang interior lainnya.

"Menjelang Lebaran, serta hari besar keagamaan lainnya memang menjadi pasarnya produk perabotan rumah tangga," kata dia.

Menurut dia, menghadapi momentum Lebaran para perajin mebel memang jauh hari telah mempersiapkan stok untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan konsumen.

Kendati demikian, peningkatan penjualan produk mebel tersebut, rata-rata hanya dinikmati oleh pengusaha berorientasi pasar domestik.

Sebaliknya, menurut dia, bagi pelaku usaha mebel yang bergelut di pasar ekspor justru mengalami kelesuan, kendati masih terjadi penguatan nilai tukar dolar terhadap mata uang lain termasuk rupiah.

Pelemahan ekspor mebel, menurut dia, karena terpengaruh situasi pasar Eropa khususnya Yunani yang sedang mengalami persoalan perekonomian. "Banyak 'buyer' dari Eropa yang menunda untuk belanja mebel," kata dia.

Sehingga, guna tetap mendongkrak ekspor mebel, ia berharap pemerintah dapat membantu para eksportir mebel untuk melakukan upaya difersivikasi pasar, selain pasar Eropa.

"Difersivikasi pasar tidak semudah membalik telapak tangan, karena harus mencari pasar baru dengan promosi yang maksimal," kata dia.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024