Kulon Progo (Antara Jogja) - Petani di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, panen raya bawang merah di lahan 100 hektare dengan produktivitas 2000 ton atau sekitar Rp20 miliar.
Petani bawang merah Desa Sriyangan Parjiman di Kulon Progo, Senin, mengatakan dirinya memanen bawang merah dilahan 1.000 meter persegi menghasilkan dua ton.
"Biaya produksi meliputi benih, pupuk, premium dan tenaga kerja menghabiskan biaya Rp16 juta. Namun karena harga bawang merah tinggi, saya mampu meraup keuntungan Rp10 juta," kata Parjiman.
Ia mengatakan petani bawang merah di Desa Srikayangan sangat gembira karena panen tahun ini sangat bagus. Hal ini dikarenakan cuacanya sangat bagus dan harga bawang merah saat panen juga tinggi.
"Petani mendapatan keuntungan berlipat hingga puluhan juta. Harga bawang merah mencapai Rp13 ribu per kg dengan kualitas bagus, kemudian kelas B atau sedang Rp10 ribu, dan kelas c mencapai Rp8 ribu per kg," katanya.
Parjiman mengatakan saat umur 40 hingga 50 hari, tanaman bawang merah terserang hama ulat dan daun kering, serta kesulitan mendapatkan air bersih untuk menyiram.
Meski demikian, panen raya tahun ini jauh lebih baik, yang berbeda sekali dengan panen musim panen 2015 yang harganya Rp9 ribu per kg.
"Hasil panen tahun ini sangat bagus dan harga sangat bagus," katanya.
Ia berharap pemkab mefasilitasi pengairan di persawahan Desa Srikayangan dan juga membantu pembasmian hama pada tanaman bawang merah, sehingga hasil panen lebih maksimal.
"Kami sangat bersyukur, meski tanaman bawang merah sempat terserang hama, namun hasilnya tetap bagus," katanya.
Sementara itu, Anggota Kelompok Tani Maju Demangrejo Udi Wahyuno mengatakan hasil panen tahun ini sangat bagus, meski pada usia 35 hari ada serangan hama ulat dan daun kering.
"Hasil panen sangat bagus. Luas lahan bawang merah seluas 650 meter persegi mampu menghasilkan delapan kwintal," kata Udi disela-sela panen bawang merah.
Ia mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk benih, pupuk, bensin dan upah tenaga Rp2 juta. Kalau hasil produksi delapan kwintal dengan harga jual Rp13 ribu hingga Rp14 ribu, maka hasil jual Rp7 juta.
"Harga jual bawang merah sangat tinggi dibandingkan 2014. Tahun lalu Rp9 ribu hingga Rp10 ribu, 2015 sebesar Rp13 ribu sampai Rp14 ribu, jadi keuntungannya bersih Rp5 juta," katanya.
KR-STR
Berita Lainnya
Meski harga melonjak, Indonesia tak impor bawang merah
Kamis, 25 April 2024 13:09 Wib
BRIN sedang meneliti manfaat abu terbang batu bara guna budidaya bawang merah
Senin, 1 April 2024 15:36 Wib
Bantul sebut ketersediaan bawang merah aman
Jumat, 15 Maret 2024 1:59 Wib
Bantul menggerakkan petani tanam bawang merah tidak serentak
Jumat, 12 Januari 2024 17:07 Wib
Capres Ganjar-Mahfud kunjungi petani bawang, nelayan, dan ponpes
Rabu, 10 Januari 2024 10:10 Wib
Kementan meresmikan nursery bawang merah dan cabai di Sleman
Kamis, 23 November 2023 19:58 Wib
Pemkab Kulon Progo diminta membuat lahan pengembangan benih bawang merah
Senin, 13 November 2023 13:17 Wib
KWT Semin Gunungkidul panen raya bawang merah
Kamis, 9 November 2023 20:10 Wib