Sleman, (Antara Jogja) - Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan sosialisasi sistem pencatatan pelaporan data kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Pelaporan kekerasan anak ini sangat bermanfaat dalam proses penyusunan kebijakan, program dan kegiatan dalam bidang pembangunan perlindungan perempuan dan anak," kata Kepala Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Perempuan (KB PMPP) Kabupaten Sleman Nurrul Hayah, Kamis.
Menurut dia, atas pentingnya data laporan tersebut maka pihaknya terus melakukan sosialisasi baik bagi anggota Forum Penanganan Korban Kekerasan terhadap perempuan dan anak tingkat kecamatan, tingkat desa.
"Sosialisasi juga kami berikan kepada para psikolog di 25 puskesmas di Kabupaten Sleman maupun masyarakat umum," katanya.
Ia mengatakan, harapannya dengan adanya sosialisasi, maka sistem pencatatan pelaporan data semakin cepat, akurat dan periodik dari semua anggota forum baik tingkat Kabupaten maupun Kecamatan.
"Dengan pelaporan yang cepat dan akurat ini maka akan dapat dimanfaatkan dalam proses penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan perlindungan perempuan dan anak," katanya.
Nurrul mengatakan, tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan tindakan yang melanggar, menghambat, meniadakan dan mengabaikan hak asasi perempuan dan anak.
"Tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terjadi di ranah publik maupun di dalam rumah tangga, serta dapat terjadi kapan saja, dalam situasi damai atau konflik," katanya.
Ia mengatakan, dalam sosialisasi yang dilakukan pihaknya menggandeng sejumlah instansi terkait sebagai nara sumber seperti kepolisian, Lembaga Studi Pemerhati Perempuan dan Anak DIY serta Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sleman.
"Sedangkan materi yang disampaikan meliputi UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Alur pencatatan dan pelaporan data kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya. ***2***
(V001)
Berita Lainnya
Istri siri polisi curhat KDRT, Kompolnas surati kapolda
Sabtu, 30 Maret 2024 16:57 Wib
401.975 kasus kekerasan perempuan terjadi di Indonesia
Jumat, 8 Maret 2024 6:49 Wib
Wajib ditonton, film"Sehidup Semati" kisahkah KDRT
Selasa, 9 Januari 2024 10:40 Wib
Aktor Ario Bayu belajar karakter "Sehidup Semati"
Selasa, 9 Januari 2024 8:00 Wib
Laura Basuki bersimpati di "Sehidup Semati
Selasa, 9 Januari 2024 5:25 Wib
Tergolong femisida, kasus suami mutilasi istri di Malang
Kamis, 4 Januari 2024 17:54 Wib
Tiga perempuan Indonesia setiap jam jadi korban KDRT
Minggu, 15 Oktober 2023 10:44 Wib
Budaya patriarki picu KDRT di Indonesia
Selasa, 5 September 2023 6:07 Wib