Bantul jamin pasokan bawang selama Ramadhan lancar

id bawang merah

Bantul jamin pasokan bawang selama Ramadhan lancar

Ilustrasi bawang merah (antaranews.com)

Bantul (Antara) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin pasokan bawang merah ke pedagang pasar tradisional setempat selama Ramadhan 1437 Hijriah lancar sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen.

"Yang kami cermati terkait bahan pokok strategis saat ini yaitu bawang merah, karena di Bantul baru mulai tanam, tetapi kami jamin pasokan lancar, karena di luar daerah seperti Cirebon sedang memasuki panen," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto di Bantul, Jumat.

Menurut dia, selama bulan puasa permintaan kebutuhan pokok strategis termasuk komoditas hortikultura itu di pasar akan mengalami lonjakan karena peningkatan tingkat konsumsi pangan masyarakat, bahkan peningkatan makin bertambah mendekati Lebaran.

Ia mengatakan, di wilayah Bantul memang terdapat beberapa sentra penghasil bawang merah, tanaman ini ditanam di wilayah Bantul selatan, namun pada Mei ini baru masuk musim tanam, sehingga kebutuhan bawang harus mendatangkan dari luar.

"Sehingga harapannya (pasokan dari luar Bantul) bisa menutup kekurangan kebutuhan bawang merah di Bantul ini. Begitu juga cabai," katanya.

Sementara itu, menurut dia, selain bawang merah dan cabai, komoditas pangan strategis lainnya seperti beras dan daging sapi maupun ayam selama Ramadhan hingga Lebaran stoknya mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Dari sisi stok kebutuhan strategis tersedia dan mencukupi kebutuhan, sejauh ini harganya relatif stabil, dan memang saat puasa hingga Lebaran harganya naik, namun kami harap kenaikan harga kebutuhan pokok tidak terlalu tinggi," katanya.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bantul, Suroto mengatakan, musim tanam (MT) bawang merah pertama 2016 yang dimulai pada pertengahan Mei diperkirakan seluas 200 hektare di seluruh Bantul, dan akan mamasuki panen pada Juli mendatang.

"Musim tanam bawang ini jadwalnya mundur dari yang seharusnya mulai Maret, ini karena musim tanam padi juga mundur, kondisi ini otomatis menggeser musim tanam bawang merah. Faktor cuaca yang masih turun hujan menjadi penyebabnya," katanya.

(KR-HRI)