Sleman (Antara Jogja) - Tim Pengendali Inflasi Daerah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menilai kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok masih dalam kondisi wajar.
"Namun bukan tidak mungkin pergerakan harga kebutuhan bisa meroket tajam karena ekspektasi masyarakat begitu besar," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno, Kamis.
Menurut dia, TPID Kabupaten Sleman masih terus memantau perkembangan komoditas di pasaran.
"Operasi pasar kebutuhan pokok belum dilakukan karena kenaikan harga di pasaran dalam taraf relatif normal. Namun bukan tidak mungkin ke depan akan digelar untuk menekan harga," katanya.
Ia mengatakan, upaya yang telah dilakukan untuk menekan harga dipasaran dengan menyelenggarakan pasar lebaran. Bila upaya pasar lebaran ini berhasil menekan harga pasaran, maka operasi pasar tidak perlu lagi dilakukan.
"Pasar lebaran digelar SKPD terkait maupun pihak kecamatan," katanya.
Salah satu pasar lebaran digelar di Kecamatan Mlati, tepatnya di Gedung Serbaguna Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati.
Camat Mlati Suyudi mengatakan, pasar lebaran digelar untuk menekan harga kebutuhan masyarakat.
"Ada 100 paket sembako dengan selisih harga sampai Rp3m000 dari harga pasaran," katanya.
Ia mengatakan, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pasar lebaran juga digelar untuk mempromosikan produk-produk 35 UKM di Kecamatan Mlati.
"Berbagai sandang, produk kerajinan, makanan dan minuman, serta kebutuhan lebaran lain di sediakan dalam pasar lebaran," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman Ariana Yulianti mengatakan, selama Ramadan inflasi selalu terjdi. Namun kenaikannya tidak signifikan.
"Beberapa komoditas yang dapat menyebabkan inflasi naik menjelang lebaran adalah daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, kentang, telur ayam ras, beras, bayem, wortel, kubis, angkutan udara," katanya.
Sedangkan komoditas yang memberi andil negatif menurunkan inflasi, seperti cabe merah, tomat sayur, bawang merah, cabe rawit, bensin turun, buncis, kelapa, kangkung, udang basah, dan kacang panjang.
"Namun untuk pastinya belum kami evaluasi berapa besaran inflasi yang terjadi," katanya.
(V001)
Berita Lainnya
Indonesia datangkan 70 ton bumbu untuk penuhi kebutuhan jamaah calon haji
Rabu, 8 Mei 2024 0:31 Wib
Jokowi sebut Pemenuhan dokter spesialis dukung bonus demografi Indonesia
Senin, 6 Mei 2024 10:43 Wib
Pemda mengusulkan 2.944 formasi kebutuhan ASN DIY pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 6:36 Wib
Hadir di Yogyakarta, House of Roman Siap Penuhi Kebutuhan Ubin Granit dan Keramik Mewah
Jumat, 3 Mei 2024 0:06 Wib
Pemerintah diminta berhati-hati buka fakultas kedokteran di Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 19:17 Wib
Kebutuhan beras program makan siang gratis dihitung ulang, pinta Ketua MPR RI
Sabtu, 27 April 2024 6:41 Wib
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
Pasokan elpiji 3 kg ditambah 7 juta tabung penuhi kebutuhan konsumen
Selasa, 9 April 2024 12:57 Wib