Basarnas penuhi standar penyelamatan internasional

id basarnas

Basarnas penuhi standar penyelamatan internasional

Tim Penyelamat Basarnas melakukan evakuasi korban bencana dengan tali yang ditarik helikopter saat simulasi SAR di lapangan Jombor, Sleman, Selasa 26 Juli. ( Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman, (Antara Jogja) - Badan SAR Nasional Indonesia saat ini telah memenuhi standar penyelamatan dan pencaerian internasional karena kemampuan sumber daya manuasia maupun perlengkapannya yang telah dimiliki saat ini.

"Sumber daya manusia (SDM) dan juga teknologi yang dimiliki mulai dari sarana darat, udara berupa helikopter dan juga teknologi penyelamatan baik di luar gedung maupun dalam bangunan semua telah memenuhi standar," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistiyo di sela simulasi penyelamatan gempa di lapangan Jombor, Sleman, Selasa.

Menurut dia, kemampuan tersebut masih tetap harus ditingkatkan lagi, salah satunya melalui latihan-latihan kemampuan penyelamatan dan pencarian seperti yang dilakukan hari ini.

"Selama lima hari hingga 29 Juli, personel Basarnas menggelar berbagai pelatihan bersama untuk kawasan Asia Pasific di wilayah Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, dalam latihan ini, personel Basarnas juga melibatkan tim dari TNI, Polri, PMI, rumah sakit dan potensi SAR daerah serta pemerintah daerah.

"Sasarannya Basarnas mendapatkan klasifikasi untuk kelas yang lebih tinggi. Dengan klasifikasi tersebut nantinya kami bisa membantu operasi-operasi penyelamatan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri," katanya.

Soelistiyo mengatakan, melalui simulasi tersebut masyarakat sekitar dan internasional bisa melihat kerja dan kesiapsiagaan Basarnas dalam penanganan gempa.

"Secara teknis baik personel dan kemampuan kami siap," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno mengatakan, pihaknya mendorong keberadaan personel SAR yang ada di DIY untuk memiliki sertifikasi kompetensi masing-masing bidang.

"Sertifikasi ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas personel dalam penanganan bencana. Yang ahlli logistik nanti akan kita dorong punya kemampuan soal logistik. Yang ahli bangunan memiliki sertifikasi soal bangunan. Dengan adanya sertifikasi ini akan sangat jelas keahlian masing-masing personil. Dan ini akan bermanfaat dalam penanganan kebencanaan," katanya.

Ia mengatakan, ditargetkan sertifikasi bagi anggota SAR ini bisa segera terealisasi.

"Selain SDM, peningkatan fasilitas peralatan juga diperlukan. Berbagai alat taktis sudah dimiliki SAR DIY. Hanya saja, yang masih belum dimiliki yakni alat pendeteksi kehidupan. Alat ini menggunakan sensor panas. Gunanya untuk mencari korban bila tertimbun reruntuhan," katanya. ***4***

(V001) 

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024