Kemendagri gandeng UGM-Microsoft wujudkan "Smart City"

id UGM

Kemendagri gandeng UGM-Microsoft wujudkan "Smart City"

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kementerian Dalam Negeri menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan PT Microsoft dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan pemerintah untuk mewujudkan konsep "smart city" di Indonesia.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda, dan Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia Andreas Diantoro di Gedung Pascasarjana UGM, Yogyakarta, Rabu.

"Konsep "smart city" ini harus terus dikembangkan sebagai upaya memberikan pelayanan yang cepat, transparan dan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Tjahjo Kumolo dalam pidatonya.

Menurut Tjahjo, konsep "smart city" atau kota cerdas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai basis optimalisasi pelayanan masyarakat wajib diterapkan saat ini. Hal itu mengingat tantangan persaingan antarbangsa yang semakin menguat.

"Kami menargetkan pertengahan 2017 seluruh pemerintah daerah sudah bisa menerapkan konsep itu," kata dia.

Dari 538 kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia, menurut Tjahjo, hingga saat ini belum ada satupun yang telah menerapkan sistem "smart city" secara optimal. Kendati demikian beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya dapat menjadi acuan sementara sebagai daerah yang telah mengawali penerapan konsep "smart city".

Melalui konsep "smart city", menurut dia, akan memberikan keleluasaan bagi seluruh lapisan masyarakat ikut mengontrol proses pengambilan keputusan politik pembangunan, baik menyangkut perencanaan anggaran, hingga penyusunan Undang-Undang dan peraturan daerah (perda).

Pembangunan "smart city" di masing-masing wilayah juga dinilai mampu mempermudah peningkatan sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, serta berbagai komunitas yang ada di daerah, sehingga mampu mempercepat pencapain tujuan otonomi daerah.

Oleh sebab itu, Tjahjo berharap, kerja sama yang dijalin Kemendagri dengan UGM dan PT Microsoft Indonesia mampu bersama-sama mengembangkan instrumen aplikasi serta berbagai terobosan berbasis teknologi informasi. Dalam kereja sama itu PT Microsoft dan UGM juga akan memberikan pelatihan bagi pemerintah daerah dalam penerapan "smart city".

"Semoga dengan kerja sama ini pembangunan "smart city" di Indonesia dapat dipercepat," kata dia.

Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia Andreas Diantoro mengatakan kerja sama itu sesuai dengan misi perusahaan pembuat perangkat lunak raksasa untuk memajukan dan memberdayakan masyarakat. Dalam penerapannya, pembangunan "smart city", menurut Andreas, telah memiliki ketentuan sesuai standar internasional ISO 180021 yang meliputi pengelolaan pemerintahan, sosial, dan lingkungan. "Jadi blok-bloknya sebetulnya sudah ada," kata dia.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UGM Paripurna Sugarda menyadari di era digital ini sinergitas intra dan antarpemerintah daerah perlu dibangun dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan berbagai digitalisasi yang akan diupayakan diharapkan mampu mendorong negara unggul dalam persaingan di kancah internasional.

"Kami sangat menyambut baik kerja sama ini, sebab UGM dapat berperan aktif mendorong kemajuan Indonesia," kata dia.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024