Sleman jaring wisatawan dan investor melalui GTTI

id sleman

Sleman jaring wisatawan dan investor melalui GTTI

Kabupaten Sleman (Foto Istimewa)

Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan maupun investor melalui "Gatering Trade, Tourisme, and Investment" di luar daerah.

"Kabupten Sleman 2017 menggelar `Gatering Trade, Tourisme, and Investment` (GTTI) di Hotel Ibis Kemayoran Jakarta pada 26 April 207," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Sri Winarti di Sleman, Selasa.

Ia menjelaskan kegiatan itu sarana promosi potensi Sleman, baik industri, pertanian, perdagangan, pariwisata, dan peluang investasi di Kabupaten Sleman yang ditawarkan kepada pihak luar.

"Khususnya pangsa pasar di ibu kota meliputi asosiasi pelaku wisata, Himpunan Pramuwisata Indonesia, Asosiasi `marketing` Indonesia, asosiasi eksportir dan produsen `handicraft` Indonesia,? Himpunan `industry` mebel dan kerajinan Indonesia dan peguyuban SMS (Sleman Manunggal Sembada) di Jakarta," katanya.

Ia mengatakan Bupati Sleman Sri Purnomo didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Satu Atap, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Pariwisata, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman memaparkan langsung potensi Sleman.

"Bupati dalam paparannya menyampaikan komoditas perdagangan Sleman untuk bidang perindustrian meliputi potensi batik dengan pewarna alam, sandal hotel, ATBM Gamplong, aneka kerajinan, `furniture`, sarung tangan golf dan produk alat kesehatan dari MAK," katanya.

Untuk potensi pertanian, meliputi beras organik, beras merah, beras hitam dan salak pondoh, salak madu serta salak gading yang berkembang di Sleman dan menjadi ikon Sleman.

"Wisata alam `lava tour` masih menjadi andalan sektor wisata alam di Sleman karena letusan dahsyat Gunung Merapi 2010 justru menjadi daya tarik wisata yang potensial. Juga didukung dengan sembilan desa wisata mandiri yang siap menerima kunjungan wisatawan meliputi desa wisata Tanjung, Brayut, Grogol, Penting Sari, Pulesari, Kelor, Jetak, Gamplong dan Rumah? Dome Berbah," katanya.

Selain itu, kata dia, wisata museum seperti Museum Gunungapi Merapi, Museum Ulen Sentalu, Monjali, Museum Pedidikan, Museum Afandi, dan Museum Dirgantara.

"Sedangkan wisata budaya, wisata buatan (Edu Kusuma Sindu Park, Jogja Bay dan Bumi Merapi) dan geowisata (Lava Bantal, Tebing Breksi dan Cagar Budaya Gunung Gamping) juga ditawarkan dalam kesempatan ini, ditunjang dengan dukungan wisata kuliner yang lengkap di Sleman, seperti belut, jadah tempe, ayam goreng, bakpia, kopi Merapi, herbal, gudeg, jamur, dan produk susu kambing PE," katanya.

Ia mengatakan untuk potensi investasi Bupati Sleman menawarkan agro petualangan karang wetan Berbah dan Sumberarum Moyudan. Wisata restoran alam dan kolam ikan Guyangan Nogotirto Gamping dan investasi pergudangan dan pengolahan salak pondoh di Jlegongan, Margorejo, Tempel.

"Bupati menjamin kondisi aman dan nyaman untuk berwisata, dan berinvestasi di Sleman," katanya.

Dia mengatakan dalam tahun ini akan segera selesai pembangunan Pasar Prambanan yang merupakan perpaduan pasar tradisional yang dikemas menjadi sentra belanja di wilayah Sleman timur yang letaknya cukup strategis di selatan Candi Prambanan dan perbatasan dengan Klaten, Jawa Tengah.

"Pasar yang dibangun empat lantai nantinya lantai 1 dan 2 untuk pasar tradisional, lantai 3 untuk aneka kerajinan dan lantai 4 aneka kuliner dengan `view` dapat menikmati keindahan Candi Prambanan dan Gunung Merapi," katanya.

Sri Winarti mengatakan kegiatan GTTI dikemas cukup menarik karena diisi pula dengan penampilan Tari Batik Parijoto Salak dan tari kreasi dari Sanggar Kembang Sakura Sinduadi, Mlati, Sleman.

"Juga digelar `display` produk pertanian, kerajinan, dan batik sehingga tamu yang diundang dapat menikmati salak pondoh dan bakpia Sleman serta dapat berbelanja produk Sleman," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024