Pawai Taaruf Olimpiade Muhammadiyah perlu dievaluasi

id pawai taaruf

Pawai Taaruf Olimpiade Muhammadiyah perlu dievaluasi

Ilustrasi pawai taaruf (antarafoto.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - DPRD Kota Yogyakarta dan Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta meminta instansi terkait melakukan evaluasi terkait pelaksanaan pawai taaruf dalam rangka Olimpiade Nasional Perguruan Muhammadiyah, Minggu.

Kedua instansi tersebut menyoroti pelaksanaan pawai yang menutup Jalan Malioboro sekitar enam jam dari pukul 14.00 WIB dan rute pawai yang terlalu panjang sehingga menyebabkan gangguan untuk pengguna jalan lain.

"Kegiatan seperti ini memang akan memberikan `multiplier effect` terhadap pariwisata di Yogyakarta, tetapi perlu juga diperhatikan terkait waktu penutupan Jalan Malioboro yang terlalu lama," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Dedy Pranawa Eryana di Yogyakarta.

Menurut Deddy yang juga menjabat sebagai Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY tersebut, banyak pelaku wisata dan hotel yang mengeluhkan lamanya penutupan Jalan Malioboro.

"Kami hanya bisa memberikan pengertian bahwa banyaknya kegiatan di Yogyakarta akan memberikan dampak positif bagi para pelaku wisata," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Bagus Sumbarja mengatakan, penutupan Jalan Malioboro selama enam jam akan memberikan efek yang kurang baik bagi pariwisata.

"Jika memang harus ditutup, maka penutupan jalan sebaiknya dilakukan maksimal tiga jam saja," kata Bagus.

Selain itu, ia juga menyayangkan pilihan panitia penyelenggara yang melakukan pawai dengan rute melewati Malioboro. Apalagi, lanjut dia, pawai tersebut dilakukan saat libur panjang sekolah dan bertepatan pada akhir pekan sehingga kondisi Malioboro cukup padat oleh wisatawan.

Olimpiade Nasional Perguruan Muhammadiyah tersebut diikuti oleh setidaknya 1.855 peserta yang berasal dari 21 Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah se-Indonesia.

Rute yang ditempuh selama pawai adalah dari Stadion Kridosono - Lapangan Parkir Abu Bakar Ali - Jalan Malioboro - Jalan KH Ahmad Dahlan, dan berakhir di Taman Parkir Ngabean.

"Mungkin akan lebih baik apabila rutenya diubah, misalnya dari Balai Kota Yogyakarta menuju ke Taman Parkir Ngabean," katanya.

(E013)