Jogja (ANTARA Jogja)- Batik tulis motif tradisional klasik hingga saat ini menjadi batik yang paling diminati wisatawan mancanegara, kata Ketua Kelompok Pengrajin Batik Tulis Tradisional Bima Sakti, Suharti di Yogyakarta, Kamis.
"Wisatawan mancanegara setiap berkunjung ke sini yang dicari selalu batik tradisional klasik dulu," katanya.
Dia mengatakan, motif tradisional klasik lebih disukai oleh wisatawan mancanegara karena ciri kas dan tingkat kerumitannya yang berbeda dengan motif modern.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung di pusat kerajinan batiknya di dusun Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul tersebut berasal dari berbagai negara di antaranya Jepang dan Amerika.
Dia sendiri mengaku hingga saat ini memprioritaskan untuk membuat batik tulis tradisional klasik daripada motif modern.
"Itu kan juga namanya "nguri-uri" motif klasik pakem dari kraton Yogyakarta," katanya.
Memang batik tulis dengan motif klasik, kata dia, jauh lebih mahal daripada batik dengan motif modern.
Suharti yang juga penrajin batik mengaku memasang harga untuk satu produk batik tulis tradisional klasik hasil karyanya rata-rata Rp800.000.
Dia juga berharap agar batik motif klasik dijaga eksistensinya seiring dengan munculnya berbagai motif batik modern.
" Seiring munculnya anekaragam motif-motif modern, batik tulis tradisional klasik harus terus dilestarikan," katanya.
Senada dengan Suharti, perajin batik sekaligus pemilik toko "Batik Tulis Kusumo", Daljiah di daerah yang sama juga mengatakan batik tulis motif tradisional klasik selalu menjadi incaran wisatawan asing karane karakter dan nilai filosofi yang terkandung di dalamnya.
Menurut Daljiah memang batik dengan motif tersebut hingga saat ini untuk pelanggan lokal hanya diminati kalangan menengah ke atas saja.
"Itu lumrah karena harganya yang mahal jika dibanding batik-batik modern yang lebih murah," katanya.
Dia mengaku menjual batik tulis tradisional klasik miliknya mulai Rp600ribu hingga Rp800ribu, sedangkan untuk batik motif modern mulai Rp200ribu hingga Rp250ribu.
Namun demikian dia juga berharap agar selalu ada generasi berikutnya yang mau meneruskan pembuatan batik tulis tradisional klasik disamping batik-batik motif modern.
(T.KR-LQH)