Jogja (Antara Jogja) - Pembangunan rumah susun sederhana sewa merupakan salah satu upaya mencegah tumbuhnya permukiman kumuh baru, kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Imam S Ernawi.
"Selain itu juga sebagai salah satu solusi untuk penanganan perumahan dan permukiman kumuh," katanya pada `media gathering` bertema `Menuju Permukiman Layak Huni dan Berkelanjutan` di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, permukiman kumuh merupakan konsekuensi dari pesatnya pembangunan kawasan perkotaan yang menuai dampak seperti meningkatnya kepadatan penduduk, tingginya kepadatan bangunan, rendahnya kualitas infrastruktur, dan semakin langkanya lahan yang diperuntukkan bagi permukiman.
"Oleh karena itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebanyak 250 `twin block`," katanya.
Dengan demikian, kata dia, sebanyak 24.750 unit satuan rumah susun akan tersedia untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah dalam kaitan penanganan kawasan kumus dengan cara sewa.
Ia mengatakan bukan suatu hal mudah bagi Ditjen Cipta Karya untuk menyelenggarakannya tanpa kerja sama yang baik dengan berbagai pihak terutama pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi lain yang kebijakan dan kegiatannya berdampak dalam kelancaran proses hulu-hilir penyelenggaraan rusunawa.
"Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ditjen Cipta Karya membangun Rusunawa Projo Tamansari I di Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul," katanya.
Menurut dia, pembangunan rusunawa itu dimaksudkan untuk secara aktif membantu Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mencegah dan mengatasi pertumbuhan permukiman kumuh di daerah tersebut serta meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni rusunawa yang sebagian besar pedagang dan buruh pabrik.
Rusunawa Projo Tamansari I, kata dia, dibangun pada 2008-2009 sebanyak dua "twin block" terdiri atas lima lantai dengan jumlah hunian sebanyak 196 unit di atas lahan 10 ribu meter persegi.
Ia mengatakan setiap unit hunian berukuran tipe 21 dengan fasilitas umum berupa parkir sepeda motor, taman di halaman depan dan tengah, instalasi pemadam kebakaran, toilet umum, mushola, tempat pembuangan sampah sementara, dan ruang pertemuan warga rusunawa, dan gudang.
"Total investasi pembangunan Rusunawa Projo Tamansari I itu sebesar Rp23,33 miliar lebih," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
DPUPKP Kulon Progo membuka pendaftaran calon penghuni Rusunawa Girieni
Jumat, 21 Juli 2023 18:21 Wib
Pemkot Yogyakarta harapkan Tower 3 Rusunawa Bener dapat direalisasikan 2024
Sabtu, 21 Januari 2023 15:47 Wib
Layanan selter COVID-19 di Rusunawa Bener Yogyakarta bakal dihentikan
Kamis, 19 Januari 2023 15:00 Wib
Rusunawa Bener 2 Yogyakarta disewa Rp600.000 per bulan
Senin, 28 November 2022 20:37 Wib
Yogyakarta mengusulkan pembangunan "tower" tiga Rusunawa Bener
Sabtu, 30 Juli 2022 17:38 Wib
Yogyakarta targetkan Tower Dua Rusunawa Bener dihuni tahun ini
Jumat, 15 Juli 2022 21:03 Wib
Dua selter isolasi terpusat COVID-19 di Sleman hampir penuh
Kamis, 17 Februari 2022 18:35 Wib
Selter isolasi di Tower Satu Rusunawa Bener Yogyakarta hampir terisi penuh
Kamis, 17 Februari 2022 14:30 Wib