KPU Bantul akan optimalkan bilik untuk Pilpres

id KPU

KPU Bantul akan optimalkan bilik untuk Pilpres

Pemilu 2014 (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengoptimalkan bilik suara yang tersedia untuk pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

"Kalau penggunaan kotak suara, masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan dua kotak, namun untuk bilik kami optimalkan yang ada," kata Komisioner KPU Bantul, Divisi Logistik dan Keuangan, Didik Joko Nugroho, Minggu.

Menurut dia, optimalisasi penggunaan bilik suara pada Pilpres nanti, karena banyak bilik suara milik KPU Bantul yang tidak dapat digunakan, karena setelah digunakan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu sebagian telah rusak.

"Ada sekitar 810 bilik suara Pileg yang rusak, dan ada yang dikembalikan tanpa tiang, sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk Pilpres nanti," katanya.

Ia mengatakan, jumlah bilik suara yang digunakan di tiap TPS memang tidak diatur dalam Peraturan KPU, berbeda dengan kotak suara yang diatur Peraturan KPU Nomor 18 dan 19 Tahun 2014, yang tiap TPS dua kotak.

Dengan demikian, kata dia untuk mengoptimalkan bilik suara yang ada pihaknya melakukan pembagian penggunaan bilik suara di TPS dengan menyesuaikan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) setempat.

"Jumlah bilik suara tiap TPS, tidak mesti ada empat, dari 17 kecamatan yang ada di Bantul, delapan di antaranya menggunakan empat bilik tiap TPS, sementara sembilan lainnya menggunakan tiga bilik tiap TPS," katanya.

Menurut dia, akan ada sebanyak 2.293 TPS yang disiapkan untuk Pilpres nanti, sementara angka DPT Bantul yang ditetapkan berjumlah 718.959 pemilih terdiri pemilih laki-laki 349.136 orang dan perempuan 369.823 orang.

Sementara itu, kata dia pihaknya telah menerima surat suara dari pusat sebanyak 733.338 lembar, atau sesuai dengan jumlah DPT Pilpres ditambah dua persen sebagai surat suara cadangan.

Setelah menerima surata suara Pilpres ini, lanjut dia tahapan selanjunya melakukan sortir dan pelipatan suara untuk memastikan kondisi maupun dari sisi jumlah sebelum didistribusikan ke seluruh TPS se-Bantul.

"Untuk tahapan sortir dan pelipatan dimulai 23 Juni, kami melibatkan sekitar 80 tenaga kerja, karena surat suara Pilpres lebih sederhana dari Pileg, diharapkan selesai lebih cepat," katanya.

(KR-HRI)