Kemenag akan lakukan rukyatul hilal di Syeh Belabelu

id kementerian agama

Kemenag akan lakukan rukyatul hilal di Syeh Belabelu

Kementerian Agama RI (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta akan menggelar rukyatul hilal untuk menentukan awal puasa di bukit Syeh Belabelu yang berada di kawasan Parang Tritis pada Jumat (27/6).

"Kami melakukan pengamatan hilal bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Lokasi pengamatan di bukit makam Syeh Belabelu," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Sigit Warsita di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia pihaknya sudah menyiapkan sejumlah peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung pengamatan hilal. "Teknologi pengamatan sudah modern dan canggih. Ada sekitar 10 petugas yang akan diterjunkan untuk melakukan pengamatan," katanya.

Petugas yang diterjunkan untuk melakukan pengataman hilal, lanjut dia, adalah petugas-petugas yang sudah memiliki kualifikasi dan pengetahuan untuk melakukan pengamatan.

"Petugas-petugas tersebut juga telah disumpah untuk menyampaikan hasil secara jujur," katanya.

Meskipun demikian, Sigit memperkirakan tinggi hilal pada Jumat (27/6) belum akan mencapai lebih dari dua derajat. "Hilal masih tipis, namun pengamatan harus tetap dilakukan. Hasil pemantauan akan disampaikan ke Kantor Kementerian Agama DIY," kata Sigit.

Selain di bukit makam Syeh Belabelu, rukyatul hilal juga akan dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Sleman dan Kantor Kementerian Agama Gunungkidul di Bukit Branjang yang berada di selatan Pathuk Gunungkidul.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya mengatakan, cuaca pada akhir pekan diperkirakan berawan.

"Saat ini, wilayah DIY memasuki musim kemarau. Cuaca pada umumnya cerah di pagi hari namun saat sore hari bisa berawan bahkan hujan dengan intensitas ringan. Ada hujan rintik-rintik," katanya.

Tony mengatakan wilayah DIY sempat terdampak gangguan cuaca jangka pendek pada pekan lalu akibat munculnya tekanan udara rendah di sekitar Pulau Jawa yang menyebabkan munculnya hujan.

"Pengaruh gangguan cuaca pekan lalu sudah mulai hilang. Namun, gangguan cuaca ini bisa kembali terjadi," katanya.


(E013)

 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024