Jogja (Antara Jogja) - Warga Tamansiswa bebas aktif untuk memilih calon presiden dan wakil presiden sesuai hati nurani mereka, kata Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Ki Sri Edi Swasono.
Diminta pendapatnya mengenai Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, Sri Edi Swasono di Yogyakarta, Kamis, mengatakan pihaknya mempersilakan warga Tamansiswa untuk secara bebas aktif memilih calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Bahkan, kami membuat pengumuman bahwa Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa tidak menentukan pasangan capres-cawapres yang akan dipilih warga kami," katanya.
Ia mengatakan Tamansiswa tidak menarik-narik warganya dengan mengarahkan dalam memilih capres-cawapres tertetntu, justru pihaknya mengajari warga Tamansiswa dalam memilih.
"Kami mengajari warga Tamansiswa untuk memilih capres-cawapres dengan kriteria memiliki kejelasan, ketegasan pendirian mengenai tiga hal yaitu kebangsaan, kerakyatan, dan budi pekerti luhur," katanya.
Menurut dia, pegangan warga Tamansiswa selama ini adalah tiga hal itu, kebangsaan berarti cinta nasionalisme, kerakyatan adalah tahta untuk rakyat, dan budi pekerti luhur diartikan sebagai pengemban budaya yang adiluhung.
"Jika tiga hal kriteria tersebut ada pada capres-cawapres nomor 1, ya silakan saja, namun jika ada warga Tamansiswa mengatakan kriteria itu ada pada nomor 2, silahkan juga," katanya.
Guru Besar Universitas Indonesia itu mengatakan Majelis Luhur Tamansiswa melarang warganya untuk terpengaruh oleh salah satu pihak.
Oleh karena itu, dalam memilih capres-cawapres harus dengan mendengarkan hati nurani, dengan rasio dan nilai-nilai.
"Dalam sejarah Tamansiswa tidak pernah partisan. Pokoknya kita cinta nasionalisme, kebangsaan, kerakyatan dan budi pekerti luhur. Oleh karena itu, dalam memberikan suaranya warga Tamansiswa bukan netral, tetapi bebas aktif," kata Sri Edi Swasono.
Pemilu Presiden 9 Juli diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
(H008)
Berita Lainnya
Taman Siswa usulkan Soegondo sebagai Pahlawan Nasional
Senin, 22 Februari 2016 21:17 Wib
Tamansiswa dukung evaluasi Kurikulum 2013
Senin, 22 Desember 2014 21:05 Wib
Tamansiswa: Ujian Nasional perlu dipertahankan dan disempurnakan
Kamis, 3 Juli 2014 13:12 Wib
Mahasiswa teknik UST tolak pelantikan dekan
Selasa, 1 Oktober 2013 12:46 Wib
Ujian Nasional dinilai penting pertebal nasionalisme bangsa
Kamis, 2 Mei 2013 10:39 Wib
90 Tahun Tamansiswa ditandai peluncuran buku
Selasa, 3 Juli 2012 22:10 Wib