Taman Siswa usulkan Soegondo sebagai Pahlawan Nasional

id tamansiswa

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Mejelis Luhur Persatuan Taman Siswa mengusulkan Soegondo Djojopuspito yang merupakan Ketua Panitia Soempah Pemuda 1928 sebagai Pahlawan Nasional.

"Ki Soegondo Djojopuspito memiliki andil yang sangat besar dalam sejarah bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda 1928 yang merupakan tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia tidak luput dari peran Ki Soegondo," kata pengurus Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Ki Priyo Dwiarso pada "Seminar Kepahlawanan Ki Soegondo Djojopuspito" di Majelis Luhur Taman Siswa, Senin.

Menurut dia, Ki Soegondo Djojopuspito yang akrab dipanggil Ki Gondo tersebut merupakan ketua Panitia Sumpah Pemuda 1928 yang menghasilkan tiga ikrar "Tanah Air Indonesia", "Bangsa Indonesia", dan "Bahasa Indonesia". Melihat peran tersebut, Mejelis Luhur Persatuan Taman Siswa mengusulkan Soegondo Djojopuspito sebagai Pahlawan Nasional.

"Pada saat persiapan Kongres Pemuda ke II ketua ditawarkan kepada Abdoellah Sigit, namun ditolak karena ada risiko tindakan dari Pemerintah Kolonial. Saat itu dengan berani Soegondo menyanggupi dan memimpin Kongres Pemuda II dengan sanksi dipecat dari Sekolah Tinggi Hukum (RHS)," katanya.

Ia mengatakan, walaupun saat itu mendapat larangan dari "Polisi Reserse Belanda", tetapi Soeganda yang lahir di Tuban Jawa Timur 22 Februari 1904 tersebut tetap mengundang masa pemuda masuk ruang kongres. Bahkan di akhir kongres ditutup dengan mendengarkan lagu Indonesia Raya.

"Sebagai ketua, beliu juga berperan mencari dana kongres, mengurus izin dari pemerintah Hindia Belanda, mencari nara sumber yang mau berpidato,," katanya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, mengatakan Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah pergerakan, salah satunya Kongres Pemuda ke II tahun 1928.

"Kenapa kongres II menjadi penting, karena kongres melahirkan Sumpah Pemuda dan diperdengarkan pertama kali lantunan Indonesia Raya karya WR Supratman. Ketua panitia itu Ki Soegondo. Memang ada upaya sedikit tidak membesarkan nama beliu karena hanya dianggap sebagai ketua panitia," katanya.

Ia mengatakan, jika dilihat peran dari Soegondo Djojopuspito dalam Kongres Pemuda II sangatlah besar. Usulan menjadi pahlawan nasional, telah di ajukan sebanyak empat kali, namun salah satu kelemahanya tidak di ajukan dari daerah kelahiranya.

"Saya mengajak masyarakat Tuban bisa bersama-sama dengan Majelis Luhur Tamansiswa untuk mendorong Ki Soegondo sebagai pahlawan nasional," katanya. ***4***

(V001)