Legislator desak pemkab revitalisasi pasar tradisional Dekso

Kulon Progo (Antara Jogja) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendesak pemerintah setempat merevitalisasi pasar tradisional Dekso di Kecamatan Kalibawang.

Ketua Fraksi PAN DPRD Kulon Progo Sarkowi, Sabtu, mengatakan Pasar Dekso dari segi infrastruktur bangunan dan pertumbuhan ekonomi kalah dibanding pasar tradisional di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.

"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo harus segera melakukan revitalisasi Pasar Dekso. Apabila tidak, uang masyarakat Kulon Progo lari ke Kabupaten Sleman. Saat ini banyak warga Kulon Progo di Kecamatan Kalibawang lebih suka membelanjakan uangnya di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman," katanya.

Politisi PAN daerah pemilihan (dapil) III (Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang) ini mengatakan Pasar Dekso sudah tidak representatif lagi untuk berjualan. "Selain bangunan pasarnya sudah tua, fasilitas lainnya juga sangat minim," katanya.

Selain itu, menurut dia, dengan dibukanya Jembatan Bonagung yang menghubungkan Kulon Progo-Sleman, masyarakat lebih suka belanja di wilayah Sleman.

"Pemerintah Sleman dan masyarakatnya cerdas dalam menangkap peluang dengan dibukanya akses jembatan itu. Kami sangat berharap, Pemkab Kulon Progo membuat terbosan lain, di luar pembangunan atau revitalisasi Pasar Dekso," katanya.

Dia mengatakan Kecamatan Kalibawang juga sangat potensial menjadi daerah tujuan wisata. Seperti wisata rohani dan agrowisata. Namun, fasilitas dan daya dukungnya sangat kurang.

"Kalau potensi di Kecamatan Kalibawang dan Samigaluh dikelola maksimal, kami optimistis akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Namun, kami melihat Pemkab Kulon Progo masih setengah hati mengembangkan agrowisata di Kalibawang," katanya.

Saat ini di Kecamatan Kalibawang sedang dikembangkan agrowisata buah durian dan embung.

Selain itu, Pemkab Kulon Progo mendapat bantuan dari Pemda DIY untuk melebarkan jalan menuju Suroloyo.

(KR-STR)