Bantul, (Antara Jogja) - Sejumlah pedagang beras di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluh karena kesulitan mendapat pasokan menyusul naiknya harga bahan pangan tersebut sejak beberapa hari terakhir ini.
Pedagang beras di Pasar Bantul, Sri Sumarni, Selasa, mengatakan beras yang dijualnya merupakan beras setempat, namun belakangan ini ketersediaan beras mulai menipis sehingga harus memesan ke distributor dua hari sebelum kulakan.
"Karena yang kulakan juga ngantre, jadi harus pesan dulu, misalnya hari ini pesan, dua hari setelahnya baru dagangan datang," kata perempuan berusia 47 tahun yang menempati kios di sisi selatan pasar tradisional ini.
Menurut dia, sebelum harga beras naik, dirinya mengaku tidak pernah kesulitan mendapatkan beras karena distributor bahan pokok bisa mengirim ke kiosnya kapan saja, bahkan seketika setelah pesan.
"Begitu order, dagangan langsung datang, namun sekarang kok harus pesan segala," katanya yang mengaku biasa membeli sekitar satu ton beras setiap kulakan.
Sementara itu, pedagang beras di Pasar Bantul lain, Ripto mengatakan sulitnya pedagang mendapat bahan pokok tersebut, karena menurut perempuan paruh baya ini persediaan beras di tingkat distributor memang sudah terbatas.
"Di luar daerah (DIY) juga sama saja, anak saya di Klaten (Jawa Tengah) juga kesulitan mendapat dagangan, malah di sana lebih mahal," kata warga Pedukuhan Kadirojo Desa Palbapang ini.
Namun demikian, dirinya tidak masalah karena mempunyai penggilingan gabah sehingga masih mempunyai persediaan beras cukup untuk dijual di pasar.
Ia mengaku memperoleh gabah dari para petani sekitar kediamannya, kemudian digiling sebelum dijual di pasar.
"Kalau permintaan beras tidak ada perubahan jumlah pembeli meskipun harganya naik, tetap stabil dalam sehari bisa menjual sekitar lima kuintal beras," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di pasar, harga beras IR64 naik dari Rp8.500 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram, sementara menthik wangi naik dari Rp10.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan akan mengusulkan ke bupati mengenai perlu tidaknya operasi pasar khusus beras menyusul kenaikan harga komoditas tersebut.
"Dengan hasil pantauan (harga kebutuhan pokok) di pasar-pasar membuat kami harus menyampaikan ke bupati apakah perlu kami kerjakan operasi pasar untuk beras," katanya.***3***
(T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Pemerintah berlakukan HET beras medium Rp12.500/kg
Rabu, 24 April 2024 19:53 Wib
Jokowi: Bantuan pangan beras tergantung APBN
Kamis, 4 April 2024 12:55 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo memastikan stok beras surplus 10.167 ton
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib
TPID sebut stok beras di Bantul aman jelang Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 20:00 Wib
Pemkab Gunungkidul menyalurkan bantuan beras cadangan pangan pemerintah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib
Sleman memberikan subsidi untuk beras dan telur
Senin, 25 Maret 2024 18:19 Wib
Pemkab Sleman bersama BI pantau ketersediaan beras menjelang Lebaran 2024
Selasa, 19 Maret 2024 13:36 Wib
RI akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja
Senin, 18 Maret 2024 15:20 Wib