Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyambut baik rencana pengembangan kawasan ekononomi khusus pariwisata yang diwacanakan Kementerian Pariwisata karena akan mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
"Kawasan ekononomi khusus (KEK) pariwisata sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) Kulon Progo 2015- 2025 yang akan dikembangkan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran kabupaten," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Sabtu.
Ia mengatakan pemkab telah menyusun dan memetakan potensi wisata berdasarkan kawasan. Adapun arah kebijakan dan strategi pembangunan destinasi pariwisata daerah berkenaan dengan perwilayahan destinasi pariwisata daerah meliputi Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Suroloyo-Sendangsono dan sekitarnya. Kawasan ini lebih menonjolkan budaya alam pegunungan dan desa wisata, dengan segmen wisatawan minat khusus.
Kemudian, KSPD Sermo-Clereng-Wates dan sekitarnya bertema alam tirta, perkotaan dan desa wisata, dengan segmen wisatawan minat khusus; KSPD Pantai Selatan dan sekitarnya bertema wisata alam, pantai, dan konservasi, dengan segmen wisatawan missal, dan KSPD Kiskendo-Gunung Kelir dan sekitarnya bertema alam, budaya, agro, dan desa wisata dengan segmen wisatawan minat khusus. Serta Kawasan Pembangunan Pariwisata Daerah (KPPD) Sentolo-Sidorejo dan sekitarnya bertema desa wisata dan industri kreatif.
"Kami membangun kawasan wisata secara bertahap. Rencananya, pengembangan wisata akan menggunakan dana keistimewaan (danais), namun semua tergantung keputusan Kementerian Keuangan. Kalau tidak diperbolehkan, maka kami akan meminta bantuan ke Kementerian Pariwisata," kata Hasto.
Anggota DPRD Kulon Progo dari Fraksi Bersatu Sugiyanto mengatakan Ripparda merupakan kunci dalam membangun dan membangkitkan keunggulan pariwisata daerah dan khususnya dalam meningkatkan kontirbusi sektor pariwisata sebagai sektor andalan dalam pendapatan asli daerah serta sebagai acuan operasional pembangunan pariwisata bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi, sosial dan budaya di daerah, yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan pembangunan kepariwisataan daerah.
Ia mengatakan pembangunan pariwisata cenderung pada wilayah yang potensial pasarnya dan pengembangan pariwisata jangan sampai mengurangi nilai-nilai kearifan lokal serta fasilitas penunjang dalam objek wisata agar dipenuhi.
"Selain hal tersebut, untuk infrastruktur jalan menuju tempat wisata agar diperlebar karena saat ini di wilayah pegunungan jalannya masih sempit sehingga membahayakan keselamatan pengunjung," tutur Sugiyanto.
KR-STR
Berita Lainnya
Pemkab berharap legislatif miliki kinerja tinggi bagi kemajuan Bantul
Selasa, 7 Mei 2024 16:50 Wib
Bupati Bantul sebut penerapan SPBE untuk tingkatkan mutu pelayanan publik
Selasa, 7 Mei 2024 16:49 Wib
Penerimaan BPHTB Sleman mencapai Rp245,22 miliar
Selasa, 7 Mei 2024 16:16 Wib
Bupati Gunungkidul mengingatkan orang tua awasi anak dari ancaman medsos
Sabtu, 4 Mei 2024 17:24 Wib
BKKBN DIY meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring di Sleman
Jumat, 3 Mei 2024 19:14 Wib
Pemkab Bantul tingkatkan kapasitas kelola sampah di TPST tingkat kelurahan
Jumat, 3 Mei 2024 18:36 Wib
Ribuan guru di Sleman ikuti Senam Sehat Profil Pelajar Pancasila
Jumat, 3 Mei 2024 17:19 Wib
Sejumlah sekolah di Sleman mengkompilasi karya seni pada Konser Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 14:35 Wib