"Ngudi Makmur" mewakili DIY lomba tingkat nasional

id Pertanian jajar legowo

"Ngudi Makmur" mewakili DIY lomba tingkat nasional

memupuk tanaman padi Petani Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, memupuk tanaman padi. (Foto ANTARA/Mamiek) ()

Sleman (Antara Jogja) - Kelompok Tani Ngudi Makmur, Desa Madurejo, Kabupaten Sleman, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kelompok tani berprestasi bidang tanaman pangan pada lomba tingkat nasional.

"Majunya Kelompok Tani Ngudi Makmur berkat partisipasi anggota dan masyarakat dalam mewujudkan kelompok tani yang maju dan mandiri. Selain itu adanya berbagai kegiatan menunjang kemajuan pertanian yang bertujuan mengentaskan kemiskinan menuju masyarakat sejahtera," kata Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi saat evaluasi tingkat nasional di Prambanan, Jumat.

Menurut dia, model pertanian "jajar legowo" yang diterapkan Kelompok Tani Ngudi Makmur ternyata mampu meningkatkan prosuksi padi, dan itu perlu dikuti kelompok tani yang lain.

"Sektor pertanian masih menjadi andalam Kabupaten Sleman dan pada 2014 di Sleman sudah surplus beras hampir 108 ton," katanya.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Sutiyono mengatakan kegiatan kelompok tani ini antara lain membeli gabah hasil panen petani di sawah dengan harga wajar, bahkan di atas harga tengkulak. Apabila dalam timbangan ada kelebihan berat maka akan dibayar sesuai berat gabah.

"Tetapi seandainya dalam timbangan ternyata kurang maka kelompok tetap akan membayar sesuai harga kesepakatan. Kelompok juga berusaha agar para tengkulak tidak masuk di petani," katanya.

Ia mengatakan, luas lahan di kelompok ngudi makmur untuk tanaman padi seluas 42 hektare dan polowijo 25 hektare.

"Warga pedukuhan Gangsiran yang jumlahnya 98 kepala keluarga (KK), 52 KK merupakan petani dan 68 buruh tani. Yang jelas kelompok Ngudi Makmur saat ini sudah memproduksi benih padi dan dimanfaatkan oleh petani sekitar Prambanan bahkan sudah sampai di Boyolali, Jawa Tengah," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024