Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyelesaian tahap pertama pembangunan Stone Garden di Desa Mulo, Wonosari, sebagai gerbang destinasi Geosite Gunungsewu.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan bahwa tahap pertama pembangunan taman batu (stone garden) sudah selesai.
Pembangunan itu menghabiskan dana sekitar Rp2 miliar yang bersal dari dana keistimewaan (danais) Rp700 juta dan dana Kementerian Pariwisata sebesar Rp1,3 miliar.
"Stone Garden akan terus dikembangkan karena masih butuh sentuhan lain, seperti taman dan informasi atau panel," kata Hary.
Pada tahun 2016, kata dia, Pemkab Gunung Kidul menganggarkan Rp600 juta yang bersumber dari APBD.
"Masih panjang karena ini masih tahap awal, tetapi kami akan terus berupaya melengkapi," ujarnya.
Hary mengatakan bahwa saat ini batuan yang akan dipamerkan sudah berasal dari tiga wilayah, yakni Pacitan, Wonogiri, dan Gunung Kidul. Namun, diakunya belum lengkap.
Kendati demikian, pihaknya akan terus mengembangkannya sebagai pusat informasi geologi.
"Sekarang batuannya sudah berasal dari tiga wilayah Gunungsewu," kata dia.
Harapannya ke depan, taman batu itu menjadi salah satu informasi mengenai Geopark Gunungsewu yang sudah masuk dalam global geopark network. Selain itu, pemerintah kabupaten Gunungkidul juga mengembangkan geosite yang ada di wilayahnya.
Dari 13 geoside di Gunung Kidul, ada dua yang kurang berkembang, yakni formasi sambipitu yang berada di Jembatan Sungai Ngalang, Gedangsari, dan Bengawan Solo Purba.
"Kami akan terus kembangkan salah satunya dengan cara membuat pokdarwis sehingga bisa dikembangkan dan dijaga kelestariannya," katanya.
Sementara itu, Camat Gedangsari Muh Setiawan mengatakan bahwa pihaknya mendukung rencana pengembangan tersebut demi kesejahteranan masyarakat.
"Sekarang di sana (Ngalang) sudah mulai berkembang, sudah banyak yang datang, terutama mahasiswa yang meneliti," katanya.
Ke depan, dia berharap dengan dukungan dari pemkab setempat untuk mengembangkan lokasi tersebut.
"Semoga ke depan ada pengembangan karena di sana menarik ada fosil hewan laut yang jarang ditemui di lokasi lain," kata dia.
KR-STR
Berita Lainnya
Sebanyak 2.000 peserta ikuti tes CPNS 2024 Gunung Kidul
Sabtu, 2 November 2024 18:29 Wib
PAFI Gunung Kidul sasar masyarakat DIY melalui inovasi kesehatan
Senin, 9 September 2024 13:18 Wib
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa 5,8 magnitudo
Senin, 26 Agustus 2024 20:49 Wib
BPBD DIY pastikan penuhi air bersih warga Gunungkidul dan Sleman masih aman
Kamis, 4 Juli 2024 18:46 Wib
Menhan Prabowo Subianto tinjau pemasangan pipa air bersih di Gunungkidul
Senin, 3 Juni 2024 14:26 Wib
PT PLN EPI menginisiasi budi daya ternak kambing perah di Gunung Kidul, DIY
Minggu, 12 Mei 2024 20:17 Wib
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib