Dinkes Bantul tidak laksanakan PIN polio

id polio

Bantul (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan tidak melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional Polio, 8 sampai 15 Maret 2016.

"Kabupaten Bantul tidak mengadakan PIN polio karena sudah melaksanakan imunisasi polio dengan metode injeksi," kata Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan, Dinkes Bantul, Pramudi Darmawan di Bantul, Senin.

PIN Polio merupakan pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya guna mengurangi risiko penularan virus polio dan memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio.

Menurut dia, DIY merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang tidak mengikuti kegiatan PIN Polio karena metode pemberian vaksin polio secara rutin yang dilakukan seluruh daerah di DIY lebih maju dibanding dengan daerah lainnya.

"Dan capaian keberhasilan pemberian imunisasi polio di Bantul dengan injeksi sudah mencapai 98 persen," katanya.

Sementara, petugas imunisasi Dinkes Bantul, Abednego mengatakan, PIN polio yang diprogramkan pemerintah pusat menggunakan metode oral atau diteteskan melalui mulut, sedangkan imunisasi polio yang dilaksanakan DIY sudah menggunakan metode injeksi dengan cara disuntikan.

"Metode pemberian vaksin polio di Bantul sudah dilakukan dengan cara injeksi dengan nama vaksinnya IPV (injected polio vaccine) sedangkan untuk daerah lain di luar DIY masih menggunakan metode oral dengan nama vaksinnya OPV (oral polio vaccine)," katanya.

Menurut dia, metode IPV vaksin polio cukup diberikan sebanyak tiga kali kepada bayi berusia dua, tiga dan empat bulan, sedangkan untuk metode OPV harus dilaksanakan sebanyak empat kali diberikan saat bayi berusia satu, dua, tiga dan empat bulan.

(KR-HRI)