Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menetapkan status siaga darurat bencana menyusul kejadian belasan pohon tumbang dan tanah langsor akibat hujan desa yang terjadi Rabu (30/3).
"Kita tidak menetapkan status siaga darurat, karena kondisi alam ini bisa kita lihat dan dengan cuaca seperti kita tahu apa yang perlu kita lakukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.
Menurut dia, status siaga darurat diberlakukan ketika ada potensi ancaman yang besar hingga menimbulkan korban jiwa, sementara kejadian tumbangnya pohon dan tanah longsor tidak mengakibatkan korban jiwa, dan itu bisa diantisipasi supaya tidak jadi korban.
Berdasarkan data di Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (30/3) sore mengakibatkan belasan pohon tumbang yang sebagian menimpa rumah, serta tanah longsor di dua lokasi.
"Kalau ada peristiwa misalnya terjadi hujan deras dengan angin kencang, masyarakat bisa menghindar dulu dengan tidak meneruskan perjalanan ketika sedang berkendara, jangan nekat melawan bahaya," katanya.
Ia juga mengatakan, status siaga darurat diberlakukan ketika pemerintah daerah membutuhkan dukungan penanganan maupun anggaran dari pusat, namun ketika masih bisa diatasi dengan dana kabupaten, status tersebut belum perlu dikeluarkan.
"Masalah anggaran tidak ada permasalahan, kita ada dana tidak terduga di DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah), sehingga ketika diperlukan dana tersebut bisa digunakan," katanya.
Namun demikian, ketika ditanya berapa anggaran tidak terduga untuk penanganan bencana di musim hujan, pihaknya mengaku tidak mengetahui, karena memang anggaran tersebut tidak dikhususkan untuk bencana tertentu.
"Tetapi mana yang menjadi prioritas, itu yang kita pakai, sedangkan dana operasional BPBD cukuplah, karena yang terpenting belanja kebutuhan logistik, sehingga meski terbatas namun kawan-kawan di lapangan bisa bekerja," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
267 rumah warga rusak akibat gempa Garut, Jabar
Senin, 29 April 2024 13:42 Wib
Awas, tiga sumber ancaman gempa di DKI Jakarta
Minggu, 28 April 2024 20:41 Wib
Gempa Garut, Jabar, akibatkan empat orang terluka
Minggu, 28 April 2024 14:09 Wib
Puluhan rumah warga rusak akibat gempa Garut, Jabar
Minggu, 28 April 2024 9:37 Wib
Usai gempa, Garut, Jabar, pantau seluruh daerah
Minggu, 28 April 2024 6:47 Wib
Gempa Garut terasa hingga Sukabumi, Jabar, warga panik
Minggu, 28 April 2024 6:32 Wib
Tiga warga tertimbun longsor, kini tengah dicari
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Lima RT di Jakarta Selatan banjir
Kamis, 25 April 2024 9:13 Wib