Blitar (Antara Jogja) - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU)
Khofifah Indar Parawansa menginginkan agar seluruh warga Muslimat ikut
berpartisipasi aktif memberantas narkoba hingga di lini paling kecil, di
keluarga.
"Muslimat punya tugas di masing-masing keluarga, pastikan bebas
narkoba. Pastikan juga di masng-masing jamiyah ranting (desa), anak
cabang (kecamatan). Ini PR (pekerjaan besar) bangsa kita," katanya saat
menghadiri harlah ke-70 Muslimat NU di Kecamatan Bakung, Kabupaten
Blitar, Jawa Timur, Minggu.
Ia juga menceritakan jika narkoba sudah masuk ke semua lini,
termasuk ke pondok pesantren. Ia mengingatkan saat itu ada seorang yang
memberikan obat dan dikatakan sebagai vitamin. Jika dikosumsi, zikirnya
bisa tambah panjang, tambah khusyuk. Bahkan, pengasuh pun juga
mengetahui jika obat itu adalah vitamin, hingga belakangan dipastikan
jika obat itu ternyata narkoba.
"Hati-hati bila ada orang sepertinya baik hati memberikan vitamin,
ini cuma pura-pura. Ini juga PR pesantren, kiai, bu nyai, supaya
mengubah pikiran kita, yang semula pikiran lurus diubah menjadi
melenceng, karena sudah terkena narkoba. Yang kena itu konstruksi otak,"
jelasnya di hadapan puluhan ribu warga Muslimat NU.
Ia juga mengatakan, dari informasi yang diterimanya di Indonesia
narkoba sudah masuk ke segala lini. Bahkan, tingkat kematian akibat
narkoba sangat besar, dimana sehari ada sekitar 40-50 orang meninggal
dunia akibat narkoba.
"Ini mengerikan dan bahaya luar biasa. Semoga kita semua dijaga,
diselamatkan oleh Allah," katanya dengan langsung diamini para para
hadirin.
Dalam acara itu, juga disertai dengan pembacaan ikrar laskar
antinarkoba Muslimat NU. Ikrar itu sebelumnya juga pernah ditegaskan
dalam puncak Harlah ke-70 Muslimat NU di Malang akhir Maret 2016.
Isi dari ikrar itu antara lain bersatu melawan narkoba, mendorong
semua ibu memastikan keluarganya bebas narkoba, memberantas
penyalahgunaan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, mendukung hukuman
berat bagi pengedar narkoba, hingga merehabilitasi korban penyalahgunaan
narkoba.
Isi dari ikrar itu dibacakan di hadapan seluruh jamaah yang hadir.
Setelahnya, diadakan tanda tangan sebagai bentuk komitmen Muslimat NU
mendukung program pemerintah untuk pemberantasan narkoba.
Kegiatan Harlah ke-70 Muslimat NU itu dihadiri sejumlah tokoh.
Selain dari kalangan pengurus Muslimat baik tingkat pusat, wilayah
hingga daerah, juga dihadiri rombongan dari BPJS Kesehatan baik tingkat
pusat hingga daerah, muspida Kabupaten Blitar, serta sejumlah tamu
undangan lainnya.
Dalam acara itu, juga disertai adanya nota kesepahaman di antara PP
Muslimat NU dengan BPJS Kesehatan yang mencakup perluasan kepesertaan
program JKN-KIS serta sosialisasi program itu ke masyarakat. Nota
kesepahaman itu juga ditandatangani kedua belah pihak, dengan disaksikan
seluruh warga Muslimat NU yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang.
Nota itu berlaku satu tahun, terhitung 10 April 2016 hingga 9 April
2017.
Berita Lainnya
Liverpool diminta fokus jika ingin juara
Sabtu, 20 April 2024 7:15 Wib
Liverpool tak ingin kalah, bakal tampil apik
Kamis, 18 April 2024 19:17 Wib
Ingin kembalikan pola tidur usai Lebaran, ini caranya
Kamis, 18 April 2024 8:40 Wib
Jokowi ingin Apple-universitas RI membuat pusat SDM dan inovasi
Rabu, 17 April 2024 15:23 Wib
Ingin aman-nyaman saat perjalanan arus balik Lebaran 2024, simak kiatnya
Minggu, 14 April 2024 7:20 Wib
Pembalap Sainz ingin gabung tim baru
Sabtu, 6 April 2024 9:15 Wib
Ingin tetap sehat selama mudik Lebaran 2024, ini tips dokter
Rabu, 3 April 2024 20:17 Wib
Jokowi membantah ingin merebut posisi Ketum PDI Perjuangan
Rabu, 3 April 2024 10:57 Wib