Yogyakarta, (Antara Jogja) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta menaikkan target serapan beras petani dari semula 55.000 ton menjadi 62.500 ton hingga akhir 2016.
Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Divisi Regional DIY Miftahul Adha di Yogyakarta, Selasa (8/11), mengatakan penambahan target itu dilakukan karena serapan beras petani hingga November 2016 mencapai 57.200 ton melebihi target yang ditentukan.
"Serapan beras dari petani hingga sekarang sudah mencapai 103 persen sehingga kami perlu merefisi target 2016," kata dia.
Menurut dia, dari hasil pembelian beras petani itu, hingga saat ini 45.000 ton beras telah disalurkan dalam bentuk beras kepada keluarga prasejahtera.
Sedangkan stok persediaan beras yang masih tersisa di gudang Bulog DIY hingga saat ini mencapai 30.000 ton. Stok beras itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat DIY hingga Mei 2017.
"Sampai tujuh bulan ke depan stok beras di DIY masih aman," kata dia.
Miftah mengatakan meski telah melampaui target, serapan beras petani akhir-akhir ini diakuinya mengalami penurunan volume. Dari sebelumnya mampu mencapai 500 ton per hari, saat ini serapan beras hanya berkisar 200 hingga 300 ton per hari.
Penurunan volume serapan itu, menurut dia, bisa disebabkan banyak petani mulai memasuki musim tanam seiring dengan musim hujan, sehingga sulit ditemukan lahan panen.
Di sisi lain bisa, menurut dia, disebabkan harga beras di pasaran yang naik, sehingga petani enggan menjual berasnya ke Bulog yang hanya mampu membeli sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditentukan yakni Rp7.300 per kg.
"Kalau soal harga, ya yang mau menjual Rp7.300 per kg kami beli. Soal HPP tentu kami tidak bisa mengubah karena ada inpres-nya," kata dia.
Sementara itu, bagi masyarakat penerima beras miskin (raskin), Miftah juga mengingatkan, apabila menemukan beras yang diterima memiliki kondisi tidak layak konsumsi agar segera mengadukan ke Bulog untuk diganti.
"Kalau ada beras yang tidak layak seperti itu harap segera melaporkan ke kami, kami siap menarik dan mengganti. Sejak awal kami sudah selektif dalam menyerap beras petani," kata dia.
(T.L007)
Berita Lainnya
Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana
Selasa, 7 Mei 2024 12:12 Wib
Kendalikan harga, Disperindag DIY menggelar pasar murah di Banyuroto
Selasa, 7 Mei 2024 0:03 Wib
Kemenag memastikan calon haji DIY berangkat lewat Bandara Adi Soemarmo
Senin, 6 Mei 2024 20:19 Wib
Pemda DIY sayangkan pembuangan sampah di bekas tambang di Gunungkidul
Senin, 6 Mei 2024 16:56 Wib
Dinkes melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah kasus DBD tinggi
Minggu, 5 Mei 2024 17:23 Wib
Pemda mengusulkan 2.944 formasi kebutuhan ASN DIY pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 6:36 Wib
BKKBN DIY meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring di Sleman
Jumat, 3 Mei 2024 19:14 Wib
Gubernur DIY: Syawalan momentum pemersatu melalui silaturahim
Jumat, 3 Mei 2024 17:18 Wib