Dishutbun Gunung Kidul dorong petani kembangkan kakao

id kakao

Dishutbun Gunung Kidul dorong petani kembangkan kakao

Ilustrasi lahan kakao (foto keumang.org)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong petani mengembangkan tanaman kakao untuk meningkatkan ekonomi.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan bahwa saat ini tanaman kakao di Gunung Kidul tersebar di kecamatan, seperti Patuk, Nglipar, Gedangsari, Karangmojo, Semin, dan Ponjong.

"Saat ini, luasan tanaman kakao di Gunung Kidul seluas 1.300 hektare," kata Bambang.

Ia mengatakan bahwa pihaknya setiap tahun menargetkan penambahan 100 hektare lahan kakao di Gunung Kidul. Dengan begitu, produksi kakao di Gunung Kidul meningkat.

Saat ini, kata dia, rata-rata setiap pohon baru menghasilkan 0,7 kilogram dari target 1 kg perpohon.

"Prospek tanaman kakao ke depan makin baik karena permintaan makin meningkat. Untuk itu, kami mengajak mereka untuk melakukan budi daya agar panenya bisa lebih maksimal," katanya.

Bambang mengatakan bahwa penanaman tanaman kakao bisa dengan sistem tumpangsari, seperti yang dilakukan di Dusun Gambiran, Bunder, Kecamatan Patuk. Meski demikian, yang terpenting ialah komposisi harus seimbang.

"Penanaman bisa tidak fokus kakao bisa menggunakan sistem tumpangsari dengan tanaman pendamping, seperti durian dan mangga," katanya.

Pemkab, lanjut dia, sudah mendirikan kebun induk kakao. Dengan harapan, petani bisa mudah mendapatkan bibit unggulan yang harganya terjangkau oleh petani.

"Selama ini benih petani berasal dari Jember, Jawa Timur, dengan adanya kebun induk memudahkan petani," katanya.***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024