Kementerian ESDM bangun sumur bor Gunung Kidul

id sumur bor gunung kidul

Kementerian ESDM bangun sumur bor Gunung Kidul

Gunung Kidul D.I.Yogyakarta (Foto Antara/Agus Priyanto)

 Gunung Kidul, 23/8 (Antara) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membangun sumur bor di Desa Ngleri, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang akan dimanfaatkan untuk 147 kepala keluarga di daerah ini.

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Kementerian ESDM Andiani di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan sumur bor tersebut memiliki spesifikasi kedalaman 27 meter dengan kontruksi pipa galvanis diameter 6 inchi, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 10 kilovolt ampere atau 8 kilowatt menggunakan pompa selam 3 PK dan memiliki debit 1,1 liter per detiknya sehingga mampu menghasilkan air sebanyak 47 kubik/12 jam.

"Sumur bor ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 147 kepala keluarga yang ada di sekitar lokasi," kata Andiani.

Selain itu, lanjut Andiani, sumur bor ini dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa dan bak penampungan air kapasitas 5.000 liter. Sumur dibangun di daerah dengan komposisi bantuan berupa batu gamping dimana air tanahnya mengalir melalui retakan, saluran pelarutan atau sungai bawah tanah sehingga diperlukan kajian dan teknologi pengeboran yang tepat.

Di daerah Gunung Kidul yang masih menjadi daerah langganan kekeringan dam kesulitan air. Terdapat dua buah sumur bor air tanah yang telah selesai dibangun 2017 ini, yakni di Desa Ngleri, Playen, dan di Desa Beji, Ngawen. Di DIY, sumur bor dibangun di Kulon Progo, Sleman, Bantul, Yogyakarta masing-masing satu unit sumur bor.

Andiani mengatakan program yang berjalan dari 2000 hingga 2016 sudah membangun sebanyak 1.545 sumur bor yang dapat mencukupi kebutuhan sebanyak 4,4 juta jiwa warga di seluruh Indonesia. "Nanti akan terus ditambah, sesuai permintaan dari daerah," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat yang telah membantu masyarakat Gunung Kidul. Sebanyak delapan kecamatan yang terdiri 122 dusun masih terdampak kekeringan.

"Tidak setiap desa memiliki sumber air, jadi masih banyak desa yang harus dicarikan sumber air," katanya. ***3***