Kulon Progo jamin ketersediaan beras aman

id beras

Kulon Progo jamin ketersediaan beras aman

Ilustrasi cadangan beras (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin ketersediaan beras aman, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Minggu mengatakan lahan seluas 6.696 hektare di wilayah itu pada pertengahan Desember akan memasuki panen.

"Bencana banjir yang menerjang Kulon Progo beberapa waktu lalu menyebabkan produksi padi mengalami penurunan dan terganggu. Tapi dari sisi ketersediaan pangan, khususnya padi pada posisi aman," kata Bambang.

Ia mengatakan penyebaran luas panen di Kulon Progo terdistribusi sepanjang tahun, kecuali pada September, Oktober dan November tidak ada panen padi. Bulan-bulan itu, di Kulon Progo baru memasuki masa tanam, khususnya di Daerah Irigasi Sapon dengan luas tanam 1.896 hektare, dan Daerah Irigasi Kalibawang seluas 4.800 hektare.

"Panen padi akan dimulai minggu ketiga Desember. Artinya, ketersediaan pangan, khususnya padi tidak ada persoalan," katanya.

Bambang mengakui kondisi tanaman padi masa tanam pertama di Kulon Progo dengan luas 1.500 hektare terendam banjir, dan 500 hektare dinyatakan puso. Kecamatan yang tanaman padinya terendam banjir dan mengalami penurunan produksi, yakni Galur, Panjatan, Lendah, dan Wates.

"Kecamatan yang kemungkinan produksi padinya turun drastis, yakni Galur, Panjatan dan Lendah karena lahan pusonya sangat luas, di atas 300 hektare," kata dia.

Terkait kenaikan harga beras di tingkat pedagang pasar rakyat di Kulon Progo, menurut dia, tidak menjadi masalah. Kenaikan harga beras akan mendongkrak pendapatan petani. Saat ini, harga beras kualitas mediun berkisar Rp10 ribu per kg dan beras premiun di atas Rp12 ribu per kg.

"Kami senang harga beras di pasar mengalami kenaikan. Artinya, pendapatan petani meningkat. Yang menjadi persoalan itu, ketika beras naik, tapi tidak diikuti kebaikan harga gabah," katanya.

Salah satu pedagang beras di Kulon Progo Sugeng mengatakan harga beras mengalami kenaikan sejak November dan harga beras paling tinggi pada Desember. Harga beras kualitas biasa berkisar Rp9.500 hingga Rp10.000 per kg, kualitas medium berkisar Rp10.500 hingga Rp11.000 per kg. Kemudian harga beras premium berkisar Rp12.500 hingga Rp15.000 per kg.

Saat ini, pengusaha penggilangan kesulitan mendapat gabah dari petani. Petani lebih suka menyimpan gabah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ketimbang menjualnya.

"Kami kesulitan mendapat beras atau gabah dari petani, hal ini menyebabkan harga beras naik. Kenaikan akan perjadi hingga Februari atau masa panen raya," katanya.

(KR-STR)