Kemacetan jalur wisata Parangtritis jadi bahan evaluasi

id Parangtritis

Kemacetan jalur wisata Parangtritis jadi bahan evaluasi

Icon Pantai Parangtritis Bantul D.I.Yogyakarta (Foto Antara)

Bantul, (Antaranews Jogja) - Kemacetan lalu lintas arus wisatawan di jalur menuju objek wisata Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta saat libur akhir tahun dan Tahun Baru 2018 menjadi bahan evaluasi pemerintah setempat.

"Pada pengamanan jalan kemarin itu terkait dengan arah ke Parangtritis itu banyak kendaraan berhenti di atas jembatan Kretek," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta di Bantul, Kamis.

Menurut dia, banyaknya kendaraan yang berhenti di atas jembatan Kretek itu karena dampak antrean panjang arus wisatawan di Tempat Pemungut Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis yang hendak melakukan transaksi pembelian tiket masuk.

Kondisi tersebut terjadi saat liburan akhir tahun dan Tahun Baru akibat lonjakan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis, padahal jembatan Kretek di Jalan Parangtritis itu letaknya lebih dari satu kilometer dari TPR.

"Dan itu memang ternyata karena petugas pemungut dari Dinas Pariwisata tidak bisa memberikan pelayanan yang lebih cepat terkait dengan tiketnya, jadi transaksi tiket retribusi wisata itu agak lambat," katanya.

Namun demikian, kata dia, untuk mengatasi antrean atau penumpukan kendaraan di jalur Parantritis itu diambil kebijakan dengan meloloaskan kendaraan masuk TPR tanpa membayar retribusi selama beberapa jam agar arus lancar.

"Untuk solusinya yang jelas ke depan tempat retribusi itu harus dibangun dengan sistem yang sedemikian rupa dan menyesuaikan jalur jalan lintas selatan itu, bisa di salatan jalan agar nanti bisa lancar," katanya.

Selain ke arah Pantai Parangtritis, lanjut dia, kepadatan arus lalu lintas wisatawan ke arah kawasan wisata Mangunan Dlingo juga menjadi perhatian, karena meskipun Dishub mengimbau bus besar tidak naik Mangunan, namun tidak semua mematuhi.

"Yang ke arah Mangunan itu kita tidak bisa melarang terkait bus pariwisata besar, namun hanya diimbau karena jalurnya tidak memadai untuk bus besar, tetapi ternyata masih ada satu--dua bus yang naik," katanya.

Kemudian jalur Cinomati di wilayah perbatasan Pleret dengan Dlingo yang merupakan jalur menuju wisata Mangunan, kata dia, kenyataanya masih dilewati wisatawan luar daerah, meskipun lalu lintas sudah diarahkan lewat Imogiri karena jalur itu menanjak curam.

"Yang jalut Cinomati itu kan kita imbau agar tidak dilewati wisatawan yang mau ke Mangunan, tapi rupanya di aplikasi internet masih masuk jalur alternatif wisata, sehingga orang yang tidak tahu akan lewati jalur itu," katanya. ***1***


(KR-HRI)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024